Judi Pilkada Manggarai, Rumor Atau Fakta?

floressmart.com- Pilkada Manggarai sudah sampai di garis finish. Kamelus Deno-Viktor Madur sudah ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih hasil pilkada serentak 9 Desember 2015, artinya tinggal sejengkal lagi Deno-Madur dilantik untuk memimpin bumi Nusa Lale  lima tahun ke depan. Cerita panjang pertarungan sengit pasangan Kamelus Deno-Viktor Madur Vs Heri Nabit-Adolf Gabur tutup buku, dari mulai masa kampanye, pencoblosan berlanjut ke tahapan  rekapitulasi suara hingga gugatan ke MK meski akhirnya gugatan Heri-Adolf mental.

Hari-hari in muncul cerita menggelikan yang bergerak bersandingan dengan derap perjuangan politik Pilkada Manggarai yakni santernya isu judi politik Pilkada. Mengutip pepatah sambil menyelam minum air, ternyata benar, sambil berjuang untuk kemenangan pasangan calon mereka bertaruh. Tak sedikit orang  diketahui berjudi menggunakan uang, hewan serta harta benda lainya seperti sepeda motor.

Ditukil dari portal berita kenamaan tanah air ViVa.co.id yang menurunkan berita maraknya judi Pilkada di Manggarai NTT lengkap dengan ujaran narasumber. Artinya praktik judi dalam politik Pilkada Manggarai bukanlah isapan jempol. Lalu floressmart.com mencoba menulusuri fakta tak terlihat itu. Hasilnya mencengangkan ketika bertemu langsung dengan para bebotoh.

Baca juga  Debat DM Vs Head Nyaris Batal, Ini Musababnya

Seorang pendukung kandidat tertentu di keluarahan Tenda Ruteng mengaku meraup untung Rp.250 juta rupiah. Pria berinisial R itu mengaku bertaruh dengan rekan sesama pengusaha yang mendukung kandidat yang kalah. Keduanya mengikat mufakat pada H-3 pencoblosan. Uang tersebut didepositokan  ke dalam rekening bank milik R.

Lain cerita di kelurahan karot. floressmart.com berhasil mengorek pengakuan N yang juga seorang kontraktor. Kata pria berusia 40 tahun itu, dirinya menang tanpa modal. Rejeki yang ia  dapatkan bermula dari seorang rekanya dari kelurahan Watu mendatanginya untuk mencari lawan taruhan. Itu persis permohonan Heri-Adolf masuk ke meja Mahkamah Konstitusi. Sang tamu klaim jika gugatan jagoanya itu yakni pemungutan suara ulang di kecamatan Satar Mese diloloskan hakim MK.

Baca juga  Perang Angka DM Vs Head Dalam Debat Pilkada

Bermodalkan spekulasi, N lantas menyatakan jika tantangan tamu tak diundang itu diladeninya padahal saat itu dia hanya memiliki uang Rp.7 juta rupiah. N tetap pada keyakinan awamnya jika kemenangan (Deno-Madur) tidak dapat diutak atik lagi. Tak berpikir lama tamu di siang bolong itu meninggalkan uang taruhan sebesar Rp.45 juta rupiah kepada N dengan kesepakatan uang taruhan baru diserahkan kepada pihak pemenang setelah putusan MK.  Alhasil aksi spekulasi itu berbuah berkah.

“MK menolak gugatan dari jagoan lawan main saya”Ujar N bangga sembari memperlihatkan uang puluhan juta rupiah, Rabu siang 27 Januari 2016 dikediamnya di kelurahan Karot.

Judi memang dilarang tapi hingga kini aneka perjuadian seperti Togel, Sabung Ayam, Yoker dan judi online masih marak. Banyak yang keluar masuk bui lantaran judi, namun pasal 303 KUHP belum mampu mematikan penyakit masyarakat yang satu ini.

Baca juga  Rekapitulasi Suara Satar Mese Di Pusaran Konflik

Selain judi konvensioanal, publik kembali disuguhkan dengan judi model anyar. Judi politik bisa jadi awet seperti judi konvensional sebab ke depan akan selalu ada Pemilu untuk memilih Kepala Desa, Legislatif, Pilkada Bupati dan Walikota,Pilgub serta pemilihan Presiden. Masyarakat dengan leluasa bertaruh untuk kemenangan jagoan mereka di TPS atau taruhan menang kalah untuk seluruh tingkatan rekapitulasi suara.

Berpikir bagaimana melenyapkan perjudian di atas muka bumi memang tidaklah segampang menelurkan Peraturan Kapolri, KUHP,Pertauran Mahkamah Agung atau sejenisnya. Tapi untuk menekan penyakit masyarakat yang satu itu merupakan tanggun jawab banyak pihak termasuk masyarakat sendiri.

Redaksi menitipkan kalimat kritis untuk khalayak khusus untuk masyarakat Manggarai, “Judi  menjanjikan kemenangan,Judi menjanjikan kekayaan, kalaupun kau menang itu awal dari kekalahan, kalaupun kau kaya itu awal dari kemiskinan,”.  (redaksi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Beri rating artikel ini!
Tag: