Mencuri Motor, Dua Pelajar SMK Di Ruteng Ditangkap

floressmart.com—Dua pelajar SMK di Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur ditangkap polisi karena terlibat kasus pencurian sepeda motor (Curanmor). Pelaku masing-masing Thomas Jehabon alias Jega (18) dan Klemens Danggur alias Omi (17). Bahkan Omi sebelumnya pernah menggasak sepeda motor milik seorang perwira Polisi di Ruteng.

Saat ditangkap dari sekolahnya, pelaku Omi  masih mengenakan seragam Pramuka sementara Jehabon teman sekelas Omi di SMK Bina Kusuma Ruteng  diringkus sehari sebelumnya.

“Dua pelajar ini mencuri sepeda motor dari depan gedung MCC Ruteng pada akhir Juli 2016 saat pemiliknya sedang mengikuti pesta nikah di dalam gedung tersebut dan baru ditangkap hari ini,” Ujar  Kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manggarai, Inspektu Polisi Satu (Iptu) Aldo Febrianto, Kamis 22 September 2016.

“Kedunya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Manggarai. Mereka dijerat dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun penjara,” Kata Iptu. Aldo menambahkan.

Diterangkan Kasat Aldo, salah seorang tersangka yakni Klemens Danggur alias Omi sebelumnya kedapatan mencuri  sepeda motor milik seorang perwira polisi yang bertugas di Polres Manggarai. Namun Omi dalam kasus tersebut hanya dikenakan wajib lapor karena pelaku menyerahkan kembali motor hasil curianya kepada pemiliknya Iptu. Theos Tulihere.

“Belum habis masa wajib lapornya, tersangka yang satu ini kembali melakukan kejahatan serupa,” Terang Iptu. Aldo Febrianto.

Dalam kasus Curanmor yang melibatkan Jega dan Omi, polisi mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor bebek Honda Blade serta memeriksa pemilik motor dan sejumlah saksi.

Kepada wartawan, tersangka Klemens Danggur menuturkan motivasi dia mencuri motor bukan untuk dijual melainkan untuk mempermudah menggaet siswi idaman di sekolahnya.

“Bukan untuk di jual pak tapi buat gagah-gagahan saja untuk gaet cewek,” Ungkap Klemens.

Sementara Thomas Jehabon mengaku mencuri motor untuk dijadikan motor ojek sepulang sekolah.

“Motor di preteli semua agar tidak dikenal pemiliknya. Kadang sepulang sekolah saya ojek buat cari uang,” Kata tersangka asal desa Salama Reo itu. (js)