“Dari 24 moso (jari-jari) yang ada di sawah Lodok, kita manfaatkan dua moso berukuran besar. Di atas petak-petak sawah itu kita kibarkan bendera berukuran sedang sambil menyanyikan lagu-lagu bertema kepemudaan,” terangnya.
Dikatakan, usai kirab bendera, peserta upacara dan wisatawan diantar kembali ke kampung Meler untuk menikmati panganan lokal.
Menurut Ngangga, displai kuliner di kampung Meler bukanlah merupakan acara penutup. Kata dia, masih ada satu acara lagi yang tak boleh dilewatkan yakni kemah seni di atas Golo Timur, sebuah view poin sawah Lodok anyar yang lagi hits saat ini.
“Naik ke Golo Timur mengikuti anak tangga dari Meler. Tidak jauh tapi mendaki. Di atas bukit GT juga ditancapkan tiang-tiang bendera sambil nanti menikmati sajian kesenian orang-orang muda,” imbuhnya.
Untuk diketahui, rangkaian kegitan yang bakal dihelat di Kampung Meler, Sawah Lodok dan Golo Timur digagas bersama Dinas Pariwisata dan komunitas orang muda pecinta Ruteng. (js)
