Sementara kepala BKKBN Propinsi NTT Marianus Mau Kuru, mengatakan, pemerintah terus memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB).
“Tidak hanya berbicara kontrasepsi, tetapi bagaimana perencanaan berkeluarga, kesehatan hingga masa depan seluruh keluarga,” ungkap Marianus.
Dijelaskan, program KB sangat bermanfaat untuk menghasilkan keluarga yang berkualitas. Ia pun mengajak semua pihak agar secara bersama sama membuat perubahan, revolusi mental, bukan bagai mana memiliki banyak anak, namun bagaimana mencetak anak yang berkualitas.
“Keluarga berencana memiliki slogan 2 anak cukup, untuk menghasilkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera”kata Marianus.
Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ( KIE) Kreatif sangat intens disampaikan kepada seluruh masyakat supaya ikut serta dalam program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Masyarakat terus didorong untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana. Laju pertumbuhan penduduk harus dikontrol,” sambungnya.
Kepala Badan Perberdayaan Perempuan dan dan Keluarga Berencana Matim Yustina Ngidu mengatakan pemerintah melakukan progran bukan membuat masyarakat menjadi korban tetapi menawarkan konsep dan program kesejahteran bagi masyarakat.
Yustina Ndigu menjelaskan, salah satu program yakni keluarga berencana. Program yang selama ini dijalankan telah dijalankan seperti pemakaian kontrasepsi yang terbagi dalam kelompok hormonal yaitu jenis pil, suntik, implant, dan kelompok non hormonal yakni jenis ayudi dan pemakian kondom. (js)