Pewarta (an) Menunggangi Kepentingan Kristus

Feliks Hatam

Catatan Seminar Nasional Puncak Tahun Pewartaan Keuskupan Ruteng

Oleh : Benediktus Feliks Hatam

Floressmart—“Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz 119:105)” adalah tema seminar nasional dalam rangka pekan puncak tahun pewartaan keuskupan Ruteng.  Tahun 2017 ditetapkan sebagai tahun pewartaan melalui sinode III (2013-2015) Keuskupan Ruteng.  Banyak kegiatan yang dilaksanakan saat pekan puncak tahun pewartaan tersebut, seperti kuis kitab suci, lomba paduan suara, seminar nasional, dan lain-lain.

Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz 119:105) adalah modal dari seluruh program dan gerakan pastoral keuskupan Ruteng yang telah dilaksanakan bersama umat dalam berbagai program pastoral selama tahun 2017. Kata kordinator panitia seminar  Romo. Frederik Maigahoaku Djelahu, Pr  saat memberikan sambutan  (8/12/2017).

Baca juga  Muku Ca Pu’u Néka woléng Curup Téu Ca Ambo Néka Woléng Lako. Apa Maksudnya?

Seminar nasional yang dilaksanakan tanggal 8 Desember 2017 di Aulla missio Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santu Paulus adalah kerjasama Pendidikan Teologi dengan panitia Puncak tahun Pewartaan 2017. Hadir sebagai pemateri adalah Pater. John Mansford Prior. SVD dengan judul makalah “Menjadi Gereja pewarta Firman di Tengah Arus Zaman” dan Pater Peter C. Aman, OFM dengan judul makalah “Merajut Kesatuan dan Merawat Kebinekaan: Tantangan Gereja Katolik ke Depan”.

Baca juga  Belajar dari Anggota Tubuh Membangun Iklim Sosio-Harmonis (Interprestasi Kontekstual IKOR: 12: 12-31)

Seminar yang dimeriahkan oleh Unit Kreatiftas Mahasiswa (UKM) seni dan bengkel budaya STKIP adalah Para Vikjen se-Keuskupan Ruteng, Pastor Paroki, ketua DPP dan Seksi pewartaan Se-Keuskupan Ruteng, tokoh pemerintah, para imam, suster, bruder dan Frater, utuasan mahasiswa STKIP Santu Paulus Ruteng dan STIPAS Santu Srilus Ruteng, ketua Yayasan Santu Paulus, ketua STKIP dan STIPAS, dan para dosen, serta tamu undangan lainnya.  Seminar tersebut diakhiri dengan kegiatan shering pengalaman iman dari dua biarawan yaitu Pater. Yan Juang, SVD, Sr. Franselin, S.SpS, dan katekis ibu Bernadeta Dudet.

Mewartakan  sebagai kesempatan agar iman dinyatakan. Dinyatakan dalam kehidupan nyata. Inilah yang disebut oleh Pater John M. Prior sebagai kesaksian iman. Kristus  telah mengutus para Rasul untuk mewartakan kebenaran agar setiap yang percaya diselamatkan (Mat.18:19-20). Gereja didorong oleh Roh Kudus secara terus menerus mengustus para pewarta agar rencana Allah yang menyelamatkan manusia terlaksana (LG.17).

Baca juga  Prapaskah dan Prapemilihan Menyonsong “Kebebasan dan Keselamatan”

Semua orang yang percaya dan telah dibabtis mempunyai tanggungjawab untuk mewartakan. Iman adalah jawaban atas panggilan Allah. Jawaban bebas manusia direalisasikan dalam sikap, tindakan, dan dalam relasi lintas bantas. Paulus menulis “celakalah aku, jika tidak mewartakan injil” ( Ikor 9:16).  Firman Tuhan yang telah dituliskan dalam kitab suci akan dan terus aktual di sepanjang masa.

Beri rating artikel ini!
Tag: