Guru SD Asal Manggarai Barat Meninggal di RSUD Ben Mboi Akibat COVID-19

Pasien COVID-19 meninggal di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng (Photo ; floressmart).

 

Floressmart- Pasien AJ (51) asal Kecamatan Welak Manggarai Barat meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ben Mboi Ruteng.

Hasil pemeriksaan medis, pria yang diketahui sebagai guru Sekolah Dasar (SD) ini dinyatakan meninggal akibat COVID-19.

Warga Watu Umpu, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat ini masuk rumah sakit pada Sabtu, 23 Januari 2021 pukul 09.00 WITA dengan keluhan sesak nafas, batuk, dan pilek.

Dirawat 14 jam di RSUD dr. Ben Mboi, AJ ditempatkan di ruang isolasi. Pasien ini telah menjalani pemeriksaan rapid antigen dan hasilnya positif. Pasien juga terkonfirmasi Positif COVID-19  berdasarkan pemeriksaan PCR TCM (Tes Cepat Molekuler).

Baca juga  10 Positif Corona di Manggarai Disebut Klaster Cireng

“Setelah dirawat dan dilakukan serangkaian test, mulai dari tes antibody, tes antigen hingga swab PCR TCM, pasien ini akhirnya meninggal pada Sabtu malam, pukul 22.15 WITA,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Manggarai, Lodovikus Moa, Minggu 24 Januari 2021.

“Almarhum akan dimakamkan hari ini di tempat pemakaman keluarga di Watu Umpu, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, mengikuti protokol kesehatan,” ujar dia menambahkan.

Satgas COVID-19 Kabupaten Manggarai, sambung Moa, menyampaikan  turut berduka cita atas berpulangnya pasien AJ.

Baca juga  Viral Video Bupati Heri Nabit Langgar Prokes COVID-19 di Pesta Nikah

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Manggarai ini mengungkapkan, dari lima pasien yang dinyatakan meninggal akibat COVID-19, masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama.

“Lima orang pasien yang dinyatakan meninggal akibat covid ini keluhannya sama, yakni batuk, pilek dan sesak nafas,” imbuh dia.

Waspadai hoax covid di Facebook

Dengan terus bertambahnya orang yang wafat karena COVID-19, maka diharapkan masyarakat jangan terjebak oleh opini sesat di media sosial yang menganggap satgas melakukan pembohongan publik.

“Selalu ada diskusi di grup Facebook, katanya satgas ini sesat dan sengaja meng-covid-kan orang, berbisnis dengan virus mematikan ini dan segala macam. Anggapan semacam itu menyesatkan. Yang benar adalah COVID-19 ini terus mendekati kita semua, dan kita waspada karena sudah lima yang meninggal akibat virus mematikan ini,” katanya.

Baca juga  Klaster Kampus, 61 Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng Positif COVID-19

Jubir yang biasa dipanggil Lody ini meminta kepolisian agar mulai menertibkan hoax dan fitnah di facebook yang terus membangun opini sesat terkait kematian pasien akibat COVID-19.

“Itu di Facebook orang sebut COVID-19 adalah proyek, kematian akibat COVID-19 dibilang bohong. Saya kira, sudah saatnya kepolisian masuk dan menertibkan diskusi-diskusi yang mengandung hoax terkai COVID-19. Bahaya kalau dibiarkan,” cetusnya. (js)

Tag: