floressmart.com- Kisah haru penculikan Anggota DPRD dimulai dengan parang melingkar di leher serta perut disodok Keris membuat Marsel Jeramun anggota DPRD Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur tak berdaya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu baru saja reses dari Daerah Pemilihanya yakni Kecamatan Ndoso dan Kuwus. Ayah dua anak asal Desa Tueng Kuwus itu harus menyerah ketika dihadang lima pria bersajam di jalur Golo Welu-Ruteng tepatnya di RTK 111 Puar Lewe Desa Golo Worok, Jumat petang 11 Desember 2015.
Marsel Jeramun lalu ditarik paksa dari dalam mobil. Seluruh barang bawanya dilucut termasuk uang Rp.3.450.000 rupiah. Telpon genggamnya juga digasak kawanan yang mulanya diduga kelompok garong. Tak hanya anggota dewan itu yang diancam akan dibunuh, supir Marsel bernama Aloisius Mansur juga disasar. Aloisius sempat disuruh berlutut.
Satu lagi pria yang membentak diketahui bernama Heribertus Ganggas honorer dinas PPKAD Manggarai Barat. Orang itu  beragak  mengayunkan pentung besi itu kea rah kepala Marsel Jeramun. Nyali marsel ciut memang. Dia lalu dibawa pergi menggunakan truk sementara Aloisius ditinggal di TKP bersama mobil dinas DPRD Mabar jenis Ford SUV bernomor polisi EB 934 G. Sebelum pergi para pelaku menggembosi roda mobil.
Kepada floressmart.com, Marsel Jeramun menuturkan, selama dibawa pergi dia dihujani caci maki dan ancaman. Istri dan anaknya bahkan dijadikan target selanjutnya setelah pria 40 tahun itu benar-benar sudah dieksekuti mati.
“Salah seorang pelaku bahkan mengatakan telah mempersiapkan kuburan di kali mati Wae Lengkas Ruteng untuk saya. Saat itulah saya sadar saya adalah korban penculikan yang akan dihabisi “Kata Marsel  saat melaporkan kasusnya di Mapolres Manggarai, Selasa 15 Desember 2015.
Di cabang Rentung, sekitar 7 kilo meter dari Puar Lewe, sambungnya, Marsel kembali dipindahkan ke dalam mobil Toyota Fortuner warna silver metalik. Marsel Jeramun kenal betul sejumlah orang di dalam mobil itu. Yang mengemudi mobil kata dia, yakni Obet Gaza putra dari mantan Wakil Bupati Manggarai Barat. Obet  ditemani beberapa orang lagi salah satunya diketahui bernama Ferdinandus Supardi.
“Melihat mereka saya makin tak paham apa sebenarnya yang terjadi. Tapi mereka meminta form C-1 dari saya. Saya sungguh tak mengerti apa maksudnya karena saya tidak pegang barang ituâ€Kata Marsel menjelaskan.
Malamnya Marsel lalu dibawa ke dalam sebuah rumah di Kampung Bung Desa Bulan Kecamatan Lelak Manggarai. Rumah itu berada dipinggir jalur Ruteng-Labuan Bajo. Di dalam rumah itu Marsel dipaksa menulis pernyataan jika dirinya telah membagi-bagikan uang sehari sebelum pencoblosan Pilkada Manggarai Barat 9 Dsember 2015.
“Mulanya saya menolak, namun karena parang mulai mengiris kulit leher saya membuat saya menuruti keinginan mereka. Dengan terpaksa, sebuah surat peryataan itu saya teken lengkap dengan materai†tutur anggota dewan berusia 40 tahun itu.
Tengah malam, Marsel Jeramun selanjutnya dibawa ke Labuan Bajo. Dia lalu diserahkan ke Panwas Manggarai Barat di Labuan Bajo Sabtu subuh 12 Desember 2015.  Kata dia, selain menyerahkan surat pernyataan, pelaku “penculikan†itu menjadikan  uang yang dirampas dari tangan Marsel Jeramun sebagai barang bukti. Para pelaku juga menyertakan sejumlah lembar stiker pasangan Gusti-Maria seolah-olah milik Marsel.
Di hadapan komisioner Panwas, Marsel dituduh sebagai pelaku politik uang dari Cabup Cawabup Gusti Dula-Maria Geong yang memenangkan  Pilkada Manggarai Barat.
Kasus tersebut kini sedang ditangani penyidik Krimum Polres Manggarai. Kepala Reserse Dan Kriminal Kepolisian Resor Manggarai, Ajun Komisari Polisi Okto Sely yang menangani langsung masalah tersebut menyatakan proses BAP korban MArsel Jeramun telah selesai. Dalam kasus tersebut kata dia, penyidik menerapkan pasal 335 dan 328 KUHP tentang pengancaman dan penculikan dengan ancaman pidana 13 tahun penjara.
“Para pelaku segera kita tangkap. Penangkapan akan melibatkan  satuan Reskrim Polres Manggarai Barat karena pelaku seluruhnya tinggal di Labuan Bajo” Kata Kasat Okto. (jhs)