floressmart.com- Tugas penjabat bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu berakhir. Sesuai jadwal, acara serah terima jabatan dilakukan bersamaan dengan acara pelantikan bupati dan wakil bupati Manggarai terpilih Kamelus Deno-Viktor Madur pada 17 Februari 2016 di aula rumah dinas gubernur di Kupang.
Sebagai bentuk terima kasih kepada Marius, Pemda Manggarai menggelar acara perpisahan di kantor bupati Manggarai, Sabtu 13 Februari 2016. Acara temu pisah dipimpin Sekertaris Daerah Manseltus Mitak dihadiri Ketua DPRD Kornelis Madur, Kapolres Manggarai AKBP.Ischaq Said serta pimpinan dan staf SKPD lingkup Setda Manggarai.
Selain menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemda dan masyarakat Manggarai selama enam bulan bertugas sebagai penjabat bupati, Marius Jelamu dalam sambutanya menitipkan beberapa pekerjaan rumah kepada Pemda Manggarai.
Salah satu yang disentil Jelamu yakni keberadaan tanah dan rumah dinas yang digunakan oleh sejumlah PNS secara turun temurun. Marius Jelamu menghimbau agar PNS beserta keluarganya lebih baik hengkang dari rumah dinas terutama di sepanjang jalan Pertiwi sebab kata dia, jalur tersebut merupakan aset daerah yang mempunyai potensi APBD.
“Masa sampai cecet tinggal di rumah dinas sementara PNS lain berani kredit di bank untuk memiliki rumah,”kata Marius.
“Coba kalau jalan pertiwi itu dijadikan sebagai salah satu sentra ekonomi di Ruteng pasti akan sangat bermanfaat ketimbang rumah-rumah dinas uzur berderet di sepanjang jalur tersebut kan tidak ada gunanya malah bikin rusak pemandangan,” sambung Marius.
Selain aset Pemda di sepanjang jalur jalan Pertiwi, Jelamu juga mengusulkan agar rumah jabatan bupati dan wakil bupati di jalan Motang Rua dipindahkan ke tempat yang lebih terjamin keamananya.
“Rujab bupati dan wakil bupati yang sekarang ini cukup beresiko. Lebih bagus dipindahkan ke tempat yang aman dengan model bangunan yang mentereng. Dana Rp.10 milyar terlalu sedikit untuk kegiatan pemerintahan,” Ujar Marius.
Masih terkait ekonomi, Marius Jelamu yang masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Propinsi NTT mengusulkan agar kompleks pertokoan kota Ruteng dijadikan sebagai kawasan belanja modern.
“Jika pertokoan itu merupakan aset milik Pemda sebaiknya kita sapuratakan. Bangun mal atau fasilitas belanja modern yang menunjang pertumbuhan ekonomi. Undang invetor ke sini bangun mega bisnis. Ide dan gagasan harus canggih dari pada tidak sama sekali,”Imbuhnya. (jhs)