Hari Raya Paskah, Tempat Hiburan Malam Di Labuan Bajo Dirazia

floressmart.com- Satuan Polisi Pamong Praja Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur menertibkan seluruh tempat hiburan malam termasuk panti pijat di Labuan Bajo. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Nasrani yang merayakan hari raya Paskah 2016. Tempat-tempat yang diduga “sarang”  maksiat itu dilarang beroperasi sejak 23-28 Maret 2016.

Pantauan floressmart.com, Rabu malam 23 Maret 2016, belasan personel Satpol PP Mabar menyisir pub dan cafe, tempat karaoke serta rumah pijat di kawasan kelurahan Gorontalo. Intus JH yang memimpin razia door to door  menghimbau para pengelola hiburan malam agar berhenti beroperasi selama sepekan hingga berakhirnya pekan suci perayaan Paskah 2016. Razia juga melibatkan lurah Gorontalo Aladin Nazar.

Nina, ‘mami’  Pub Mawar Jingga mengaku dua hari sebelumnya  telah mendapat surat pemberitahuan larangan beroperasi sementara waktu dari pihak kelurahan setempat.

“Perintahnya begitu yah kami tidak beroperasi seminggu ke depan. Kami taat mas karena ada kaitanya dengan hari raya agama,” Kata Nina di hall karaoke Mawar Jingga.

“Coba mas tengok cewe-cewek kita pada ngurung dalam kamar. Room karaokenya juga sepi kayak gini,”Ujar wanita  asal Jawa Barat itu.

Situasi sepi  juga ditemuan di tempat Karaoke Cleopatra. Meski ditemukan beberapa mobil terparkir di dalam kompleks usaha milik Putu itu namun tidak ada aktifitas  having fun di tempat itu. Sejumlah cewek memang terlihat wira-wiri tapi tampilan mereka cukup kemomos( tidak sedang melayani tamu).

Kepala Sat Pol PP Mabar, Fransiskus Supartono menjelaskan, larangan operasi di tempat-tempat  hiburan malam  memang rutin tiap tahun setiap kali hari raya agama.

“Setiap hari raya agama apapun tempat-tempat seperti itu harus berhenti beroperasi sementara waktu. Hal itu bentuk jaga toleransi beragama di daerah ini,” Ujar Kasat Frans Partono.

“Kali ini Paskah untuk umat Nasrani yang selama sepekan banyak hari suci yah harus dijaga itu. Mari kita jaga iklim toleransi beragama di Labuan Bajo ini,” kata Partono menambahkan. (jhs)