floressmart.com- Belasan Narapidana penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Carep Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur menjadi peserta ujian nasional paket C setara dengan SMA. Satu diantaranya Napi wanita yang tidak lulus pada UN SMA tahun 2015 lalu.
Pantauan floressmart.com pada hari ke dua UN Selasa 5 April 2016 tampak belasan Napi terlihat serius mengerjakan soal ujian dibawah pengawasan kepala Rutan dan pengawas dari dinas pendidikan serta guru dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang ditunjuk dinas pendidikan. Sesuai aturan yang diterapkan di seluruh Indonesia, ujian kesetaraan paket C dilaksanakan pada pukul 14.oo waktu setempat setelah UN SMA dan SMK.
Kepala Rutan Carep Antonius Jawa Gili menjelaskan 227 Warga Binaan Pemasyarakatan penghuni Rutan Carep terdapat 20 WBP yang terdaftar sebagai peserta unjian nasional Paket C namun yang mengikuti ujian hanya 12 Napi sementara sisanya sudah bebas dan memilih absen ujian meski sudah dikirimi undangan untuk mengikuti UN.
“ Soal ujian yang dikirim dari pusat untuk 20 orang yang terdaftar namun nyatanya Napi yang sudah bebas ada yang absen meski sudah di kirimi undangan sejak tiga tiga pekan sebelumnya,”Kata Karutan Antonius.
“Kita sudah siapkan meja untuk 20 orang lengkap dengan kartu ujian namun banyak yang kosong,” Katanya menambahkan.
Menurut Karutan, pelaksanaan UN paket A, B hingga paket C di Rutan Carep sudah dua kali dilaksanakan. UN pertama tahun 2015 dengan kelulusan 100 persen. Diharapkan pada UN 2016 ini semua Napi yang ikut UN tidak ada yang gagal.
“Kami ucapkan terima kasih untuk Dinas Pendidikan dan guru dari SKB yang telah membantu kami pihak Rutan dalam rangka memanusiakan manusia. Napi yang tidak memiliki ijazah bebas dengan membawa pulang ijasah,”Ucap Karutan Antonius.
Pengawas dari Sanggara Kegiatan Belajar (SKB), Asti Ngening mengatakan, dalam setahun terakhir SKB menyediakan tiga orang guru untuk mengajar di Rutan Carep dengan jam belajar masing-masing tiga kali seminggu.
“Selain mata pelajaran umum dan keterampilan juga diajarkan bahasa Inggris kepada Napi yang putus sekolah SD,SMP dan SMA. Rekan guru saya yang mengajar di sini (Rutan) ada yang tamatan S-2,’’ Ujar Asti Ngening.
Tiga pekan menjelang UN kata guru Asti, Napi yang terdaftar sebagai peserta UN Paket A,B dan C beberapa kali diberi latihan soal.
“Karena soalnya dari pusat yah maka kita sebagai pengajar di Rutan harus bertanggungjawab penuh agar semua Napi peserta UN lulus ujian sehingga pulang membawa ijasah,”Kata Asti. (jhs)