Manggarai Disinggahi Peserta TdF Tapi Biaya Jadi Kendala

floressmart.com– Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai Flores NTT merupakan salah satu kota yang disinggahi peserta Tour de Flores yang dihelat 19-23 Mei 2016. Sebanyak 400 pebalap sepeda (race) dari 20 negara ditambah 150 touring group tiba di bumi Nuca Lale Manggarai pada 22 Mei 2016 dengan garis finish di depan Mapolres Manggarai.

“Jadwalnya tiba di Ruteng hari Minggu 22 Mei 2016 pukul 12.30 Wita diterima oleh Bupati di depan Mapolres Manggarai,”Kata Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Wens Sene, Sabtu 14 Mei 2016.

Selanjutnya kata Wens Sene, singgah semalam di Ruteng peseta TdF akan menginap di beberapa hotel dan biara yang direkomendasikan Event Organizer (EO) TdF.

“ Mereka tidur di biara MBC, Sinda dan hotel Dahlia,” Ujar Kadis Wens.

Kadis Wens menjelaskan, usai diterima secara adat oleh Pemda, peserta TdF selanjutnya disuguhi atraksi Caci di lapangan Motang Rua Ruteng. Malamnya,sambung Wens, selama Gala Dinner di aula Ranaka kantor bupati,  beberapa atraksi budaya Manggarai kembali dipentaskan yakni Sae, Sanda dan Mbata serta penayangan film spot pariwisata bumi Cangka Sae (Manggarai).

“ Senin jam 9 pagi, peserta race dilepas menuju etape pamungkas Labuan Bajo,” Ungkap Kadis Wens Sene.

Ketiadaan Biaya

Apa yang dipaparkan Kadis Pariwisata Manggarai Wens Sene selama peserta TdF berada di Ruteng boleh dibilang masih sebatas angan-angan. Pemda Manggarai ternyata belum ada biaya untuk mengakomodasi  peserta Tour de Flores selama berada di Ruteng.

“Biaya penginapan,sewa peralatan serta anggaran untuk atraksi budaya belum ada. Ini masih harus rapat lagi bersama DPRD Senin 15 Mei besok,” Kata Kadis Wens.

Menurut Wens, dalam rapat bersama para bupati se daratan Flores yang dipimpin Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Labuan Bajo baru-baru ini memang diputuskan bahwa Pemda memfasilitasi akomodasi peserta TdF yang menginap di etape.

“ Perintahnya menggunakan kas daerah sebesar Rp. 280 juta rupiah khusus untuk kebutuhan peserta race. Kalau ditambah dengan biaya atraksi budaya dan Gala Dinner jumlahnya bisa mendekati Rp. 400 an juta. Bicara anggaran kan dibahas bersama Pemda dan DPRD. Butuh waktu lagi untuk itu padahal waktu makin mepet,” Ungkap Wens Sene.

“ Kordinasi dengan pemain Caci dan sanggar memang sudah dilakukan. Tapi karena belum jelas biayanya makanya panitia yang mengurus atraksi budaya belum memulai latihan,” Beber Wens menambahkan.(js)