floressmart.com—Pertengkaran yang terjadi Selasa malam 31 Mei 2016 antara pasutri Hendrika Susanti (25) dan Adrianus Arman (27) tahun berujung pada kabar duka yang mengerikan.
Nahas itu terjadi Rabu pagi 1 Juni 2016 , suami tersayang Adrianus Arman alias Egy ditemukan tewas terpanggang setelah rumah kontrakan mereka di kompleks Perumanas Ruteng Manggarai NTT terbakar. Kebakaran terjadi sekira pukul 05.00 Wita.
Istri korban menuturkan, usai dipukul suaminya ia kabur dan menginap ke rumah tetangga membawa serta anaknya Diki yang baru berusia 4 tahun. Saat yang sama, Adrianus yang tengah mabuk Sopi ngacir dengan sepeda motornya. Sejak itulah Pasutri yang menikah pada 2010 itu tak lagi bertemu muka.
“Berpisah dengan cara begini hancur saya pak. Walau dia selalu bertindak kasar, dia tetap suami saya dan saya sangat menyayanginya,” Tutur Hendrika sesenggukan di kamar jenasah RSUD Dr.Ben Mboi Ruteng.
Yang bikin tambah pilu hati Hendrika yakni ia sempat mendengar suara minta tolong padahal Hendrika baru dapat tidur setelah sepanjang malam diguncang stres memikirkan rumah tangganya yang tak pernah bahagia.
Seperti disatukan kontak batin ,teriakan itu menghenyak relung batin Hendrika untuk kembali ke rumahnya. Namun baru saja kakinya menyentuh aspal, Hendrika melihat api membubung melalap rumah kontraknya. Hendrika pun berteriak sekencang-kencangnya.
“Teriakan minta tolong saya membangunkan banyak orang. Warga yang berdatangan pun langsung berusaha menyiram api,” Kata Hendrika.
Upaya pemadaman pun dilakukan seadanya menggunakan ember. Ada juga yang menyiram pasir. Upaya warga memang berhasil memadamkan api namun rumah kontarakan Hendrika sudah rata dengan tanah.
Hendrika mengira tidak ada orang di dalam rumah. Karena setelah memukul dirinya, Adrianus langsung pergi menggunakan sepeda motor. Namun disaat berharap demikian, Hendrika melihat motor suami hangus terbakar. Tidak lama kemuadian orang berteriak ada mayat di dalam rumah.
“Mendengar itu saya masuk dan ternyata suami saya sudah hangus. Tidak lama kemudian polisi datang dan membawa jenasah suami saya ke sini (rumah sakit),” Ucap Hendrika.
Jasad korban yang biasa dipanggil Egy itu dibawa ke kampung halamanya di kampung Metang Kecamatan Ndoso Rabu siang. Tangis histeris keluarga mengiringi kepergian Egy yang hari-hari bekerja sebagai Ojek di kota Ruteng.
Dimata keluarga, Egy dikenal sebagai pribadi yang hangat. Selain Ojek, Egy juga melakoni usaha lain termasuk menjual daging Celeng.
Musabab kebakaran ini sedang didalami polisi. Menurut polisi, saat meninggalkan rumah istri korban ataupun korban tidak sedang masak atau menyalakan lilin.
“Saat meninggalkan rumah juga sedang tidak menyalakan kompor. Sementara, kami perkirakan saat korban kembali lagi ke rumah ada aktivitas yang menggunakan api misalnya masak atau merokok. Tapi ini sebatas dugaan saja,” Ujar Kasat Serse Polres Manggarai AKP.Okto Selly menjawab floressmart.com di RSUD Ruteng Rabu siang. (js)