floressmart.com—Bupati Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur, Marthen Luther Dira Tome menyambangi bumi Congka Sae Manggarai melanjutkan rangkaian “penjajakan”politiknya di wilayah Flores sebagai bakal calon Gubernur NTT 2018 mendatang.
Pemimpin tanah Seribu Lontar itu datang ke Manggarai memenuhi undangan dari para pengagumnya. Acara tatap muka Marthen Dira Tome bersama ratusan tokoh masyarakat dan tokoh muda digelar di aula Paroki Poka Kecamatan Wae Rii, Selasa 6 September 2016.
Dira Tome dalam kesempatan itu mendedah sejumlah program pembangunan yang terbukti mendongkrak taraf hidup masyarakat Sabu Raijua.
Dikatakan Dira Tome,sejak dilantik menjadi bupati Sabu Raijua tahun 2011 lalu, Dira Tome lebih banyak berada di desa untuk melihat dari dekat kebutuhan masyarakat.
Salah satu program yang dibetot Dira Tome yakni menjadikan Sabu Raijua sebagai pusat produksi garam Yodium nasional sekaligus menutup keran impor garam Yodium yang selama ini kebutuhan garam di Pulau Jawa sebesar 1.300 ton per tahun dipasok dari Australia, Cina dan Swedia.
Bupati MDT juga membangun perusahaan air minum kemasan dan membangun bendungan besar untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan air minum warga.
“Saya melihatnya produksi garam sebagai peluang usaha di NTT. Saat ini di Sabu Raijua sudah melakukan optimalisasi 120an hektar lahan garam dari total potensi lahan garam lebih dari 1000 hektar,” Kata Dira Tome.
“Saya bahagia rakyat saya di Sabu Raijua telah merasakan manfaat dari program itu ditambah produksi air minum kemasan serta budi daya rumput laut serta sederetan program lainya,” Ujarnya menambahkan.
Sukses meretas kemiskinan Sabu Raijua, pria kelahiran 1964 itu kini mencoba melebarkan jejak bakti ke seluruh wilayah NTT meski disadarinya wilayah NTT amat luas.
“Saya percaya diri maju sebagai bakal calon gubernur NTT karena saya telah belajar membangun dan hasilnya baik dalam lima tahun pertama sebagai bupati dan kini melanjutkan program di periode ke dua” Imbuh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Sabu Raijua itu.
Pria yang biasa disapa Matade itu juga bertekat menciptakan banyak lapangan kerja baru di NTT. Hal itu menurutnya agar masyarakat NTT jangan lagi menjadi korban perdagangan manusia (Human Trafficking) . Sabu Raijua kata Dira Tome merupakan satu-satunya kabupaten di NTT yang melarang masyarakatnya menjadi tenaga kerja di luar negeri.
Kata Marthen, orang NTT ramai-ramai merantau ke Malaysia, karena di sana banyak pekerjaan meskipun lapangan kerja yang tersedia sama juga yang dilakukan petani di NTT.
“Apakah orang Manggarai tidak bisa tanam padi, Kopi dan Kedelai padahal daerah ini sangat potensial di bidang pertanian.” Tuturnya. (js)