Kisah Santy Langsung Kalah Diawal PON XIX Namun Menang Beruntun Di Empat Laga

floressmart.com—Prestasi gemilang Maria Susanti Isabela Madi (18),atlet Kempo NTT peraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Bandung Jawa Barat menyimpan cerita yang sempat bikin ciut.

Bermain di kelas Randori 55-60 Kilogram, Kenshi  asal Manggarai ini langsung kalah pada laga pembuka saat berhadapan dengan peserta dari Sulawesi Selatan. Paska kekalahan itu, Santy menjadi pemurung. Mental remaja kelahiran 23 September 1997 itu goyah seketika.

Ketua Kontingen Kempo NTT, Yeni Veronika yang mendampingi Santy langsung putar otak menghidupak kembali semangat anak asuhanya itu. Yang bikin ciut, babak penyisihan tersisa dua laga penentu merebut tiket semifinal.

“Saya perhatikan Santy seperti tidak fokus. Sebelum bertanding saja dia sempat menangis. Sepertinyaada yang mengganjal. Dari situ saya terus memotivasi agar selanjutnya bertanding tanpa beban,” Ujar Yeni di Ruteng, Senin 10 Oktober 2016.

Alhasil, kata Yeni Deno, jurus motovasinya ditambah arahan dari pelatih sukses membangkitkan semangat kenshi Kyu II itu. Buktinya Santy menang berturut-turut di empat pertarungan.

“Pada pertandingan kedua, ia menang atas atlet Sulawesi Tenggara. Demikian juga saat berhadapan dengan Kenshi putri asal Papua, ia menang lagi,” Ungkap Yeni.

“Di babak semifinal, Santy berhadapan dengan atlet putri tuan rumah. Namun berkat tekadnya yang kuat, ia berhasil mengalahkan utusan Jawa Barat itu,” Kata Yeni menambahkan.

Pada laga final, Santy berhadapan dengan atlet dari Provinsi Sulawesi Tengah, Meike Amospayung. Kata Yeni itu merupakan pertemuan ke tiga Santy dengan Mieke. Dua kejuaraan sebelumnya Santy kalah.

“Di final keduanya bertanding selama dua menit dengan hasil impas. Lalu ada penambahan dua menit lagi. Eh, hanya dengan satu geri, Santy menang,” Terang istri Bupati Manggarai Kamelus Deno itu.

Atas prestasinya itu Pemprov NTT menggelontorkan hadiah sebesar Rp.100 juta rupiah plus rumah tipe 36 lengkap dengan perabot. Pemprov juga menyediakan beasiswa.

Belakangan Pemda Manggarai juga menyerahkan bonus Rp.50 juta rupiah ditambah satu unit sepeda motor plus beasiswa Perguruan Tinggi bagi anak ke 6 dari 8 bersaudara pasangan Katarina Susut dan Yohanes Madi ini. (js)