floressmart.com—Pemda Manggarai Nusa Tenggara Timur bersama Keusukupan Ruteng menyepakati kerjasama berbagai bidang melalui penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) oleh Bupati Manggarai, Deno Kamelus dan Uskup Ruteng, Mgr. Hubert Leteng di ruang NucaLale Kantor Bupati Manggarai, Senin 10 Oktober 2016.
Penandatanganan naskah Nota Kesepahaman itu disaksiakan Wakil Bupati Viktor Madur, Ketua DPRD Kornelis Madur, pimpinan SKPD, Vikjen serta jajaran Keuskupan Ruteng.
Adapun bidang-bidang yang dijajaki selama lima tahun ke depan yakni, bidang Pendidikan, Ketenagakerjaan, Sosial ekonomi (pertanian dan hortikultura), Politik,Budaya,Ekologis dan Spritualitas.
Dalam naskah MoU Nomor : HK.034.1/307/2016 dan Nomor : 470/XV.3/X/16, memuat butir kerjasama antara lain, meningkatkan status STKIP St.Paulus Ruteng dan STIPAS St.Sirilus Ruteng dikonvergensi menjadi Universitas St.Paulu Ruteng. MoU tersebut juga bertujuan memperkuat peran yayasan Sukma (Persekolahan Umat Katolik Manggarai).
“Kita berharap agar STKIP dan STIPAS segera menjadi Universitas St.Paulus. Kita juga harus mulai siapkan segala sesuatunya termasuk kelaikan tenaga dosen,” Ujar Mgr. Hubert Leteng.
“Selain itu kita sangat mengharapkan dukungan total dari pemerintah daerah dalam upaya penguatan kualitas dan penambahan fasilitas untuk sekolah-sekolah Katolik dibawah naungan yayasan Sukma,” Ujarnya menambahkan.
Sementara itu Bupati Deno Kamelus mengapresiasi dengan ditekenya MoU tersebut. Menurutnya peran gereja Katolik dalam pembangunan perlu diakui bahkan sejak Kabupaten Manggarai dibentuk tahun 1958.
“Dalam bidang pendidikan dan pertanian gereja sudah mengambil peran melebihi yang pemerintah buat sejak daerah ini dibentuk 58 tahun silam. Kedepan yayasan Sukma mesti diperkuat karena banyak sekolah katolik dari sekian ratus sekolah yang telah dibangun,” Ungkap Deno.
Ia dalam kesempatan itu menyatakan sangat membutuhkan masukan dari Keuskupan dalam menyelenggarakan visi pembangunan (RPJMD 2016-2021) dalam hal pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
Deno mengatakan, dari 131 ribu angkatan kerja yang ada sekarang, 89 ribu bekerja di sektor pertanian.
“Bersama gereja kita mendorong pertanian hortikultura dan pembuatan pupuk Bokasi. Ini salah satu contoh kegiatan bidang pertanian untuk meningkatakan pendapatan petani. Kita bentuk kelompok pembuat Bokasi lalu pemerintah beli kemudian pupuk Bokasi itu disebarkan lagi ke masyarakat,” Ujarnya.
Ke depan kata Bupati Deno, pemerintah mengintervensi 23 persen masyarakat miskin dari 338 ribu jumlah penduduk kabupaten Manggarai saat ini.
“Ada sekitar 8 ribu lebih rumah KK miskin yang mesti di rehabilitasi. Artinya tiap tahun selama lima tahun ke depan kita memperbaiki sedikitnya 2.500 rumah. Pemda Manggarai juga akan memasang listrik PLN gratis untuk 1000 rumah masyarakat sangat miskin,” Ungkapnya.
Setidaknya kata dia, ada 19 variabel program yang bisa membuat masyarakat Manggarai maju selain pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
“Dan hal itu butuh partisipasi banyak pihak termasuk Keuskupan,” Imbuhnya. (js)