floressmart.com—Baru-baru ini, proyek drainase di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur jadi sorotan publik.
Sebabnya, 90 dari 93 paket pekerjaan itu ditengarai bermasalah. Kabar itu dipandang sahih karena datang dari orang dalam PU yakni Maurinus J.J Teping, alias Jefri Teping. Tidak hanya itu, Jefri yang ditunjuk sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek tersebut mengunggah temuanya itu ke media sosial.
Kepala bidang Cipta Karya Konradus Kumat merupakan orang yang turut “disakiti” atas postingan Jefri yang ditayangkan di akun FB Arka Dewa milik Jefri. Lantaran itu, Jefri Teping pun dibekukan dari tugasnya sebagai PPTK.
“Saya yang menujuk dia (Jefri) sebagai PPTK. Karena dia lancang begitu saya bekukan. Dia tidak dilibatkan lagi ke lapangan untuk memeriksa proyek,” Ujar Konradus Kumat, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Manggarai, Selasa 6 Desember 2016.
Ditemui di ruang kerjanya, Konradus yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek-proyek drainase tersebut mengatakan sudah 77 paket drainase yang sudah PHO (Provisional Hand Over atau serah terima pertama).
“Sudah 77 yang sudah di PHO. Sisa 13 yang belum. Harapanya selesai pekan depan,” Ungkap Konradus.
Kon, sapaan Konradus Kumat menjelaskan, untuk memeriksa 93 item kegiatan tersebut ia melibatkan 14 personel dari Dinas PU yang tergabung dalam tim Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Di lapangan,kata Kon, tim itu bekerja secara independen bersama konsultan pengawas.
“Setiap 20 meter pekerjaan itu diperiksa. Ada yang tidak beres yah perintah kerja ulang. PPHP itu yang keluarkan rekomendasi, PHO atau kerja ulang,” Papar Kon.
Ditambahkan Kon Kumat, sejak Jefri Teping berkoar-koar di media, Jefri Teping tidak lagi dilibatkan meskippun ia termasuk dalam tim PPHP.
“Soal Jefri sudah selesai. Sekarang kita fokus menyelesaikan pekerjaan. Saat ini PPHP sedang melakukan tugas di lapangan,” Cetusnya. (js)
