PDAM : Mesin Wae Decer Sedot 33 Liter Air Per Detik

floressmart.com—Pemerintah kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur terus mendorong program optimalisasi air bersih bagi masyarakat.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ruteng sebagai motor pengerak program ini putar otak mencari cara agar air bersih mengalir lancar ke rumah-rumah warga dari kota hingga desa.

Salah satu yang menjadi atensi pemerintah daerah saat ini yakni intervensi potensi sumber air bersih Wae Decer di Langgo Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong.

Maksimalisasi pengelolaan mata air Wae Decer untuk mengatasi problem air minum yang dialami masyarakat di bagian timur dan utara kota Ruteng, seperti Langgo, Kumba dan Karot.

Namun,mengeksploitasi potensi air Wae Decer bukanlah hal gampang karena area ini memiliki tingkat elevasi yang cukup tinggi dan jauh dari ground reservoir (bak penampung) sehingga membutuhkan daya dorong air yang cukup besar.

Untuk mengeksekusi program ini, PDAM Ruteng butuh mesin pemompa air yang canggih. Namun barang yang dicari tak ada di Indonesia. Tak tanggung mesin yang dibutuhkan mesti beli di Denmark.

Setelah berproses sekian lama, mesin bertenaga jumbo itu pun tiba di Ruteng dan langsung dipasang. Mesin ini digerakan listrik berdaya besar. Itulah makanya PLN memasang gardu khusus berdaya 50.000 Watt di Wae Decer.

Sabtu, 18 Maret 2017, mesin itu mulai beroperasi. Bupati Manggarai Deno Kamelus menekan tombol perdana. Mesin hidup air pun langsung mengalir deras.

Kapasitas 33 liter per detik

Direktur PDAM Ruteng, Klemens Man menjelaskan, kemampuan mesin yang dipasang di Wae Decer bisa memompa 33 liter air per detik. Ia mengatakan, untuk mengisi penuh reservoir utama depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Labe membutuhkan waktu hanya tiga jam.

“Dengan elevasi 120 meter begitu kan susah naik airnya tapi kemampuan head mesin kuat sehingga bisa mendorong air kisaran 33 hingga 35 liter per detik menuju reservoir. Nah reservoir depan LP Labe itu punya daya tampung 400 kubik dan bisa terisi penuh hanya dalam waktu tiga jam. Nanti juga kerjanya otomatis kalau air di reservoir penuh mesin off,” Urai Klemens menerangkan kinerja mesin.

Sehingga kata dia, potensi air Wae Decer secara matematis bisa melayani kebutuhan untuk 40 ribu jiwa per bulan.

“Satu jiwa butuh 1000 liter per bulan,hitungan kita Wae Decer pas untuk 40 ribu jiwa itu kalau konstan 33 liter per detik,” Tambahnya.

Menurut Klemens, untuk memaksimalkan kinerja mesin mesti memperhatikan diameter pipa dari broncaptering menuju ground reservoir hingga pipa-pipa jaringan.

“Kita sudah sesuaikan dengan spesifikasi mesin. Contoh saja pipa dari Wae Decer ke bak depan LP itu pipa 4 Dim (Diameter) lalu keluar dari reservoir 8 Dim, di kumba 4 Dim dan seterusnya karot 6 Dim,” Sambungnya.

Mesin itu lanjut Klemen merupakan pengadaan tahun 2016. Harga mesin kata dia tak sampai Rp 800 juta rupiah. Namun diluar itu ada tambahan pekerjaan minor seperti pembangunan rumah mesin dan penambahan pipa.

“Total seluruh anggaran untuk program Wae Decer Rp 900 juta rupiah termasuk harga mesin dan lain-lain,” Bebernya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Deno Kamleus mengapresiasi kinerja PDAM yang sudah mendukung program optimalisasi potensi dan perluasan jaringan air minum bersih kepada masyarakat.

“Saya mengucapkan terimakasih buat PDAM yang sudah menunjukan progres kerja yang baik. Saya harap ini ditingkatkan, layani kebutuhan masyarakat dengan baik,” Kata Deno didampingi Sekertaris Derah Manseltus Mitak. (js)