floressmart.com— Aliansi Jurnalis Online (AJO) Manggarai mengambil bagian dalam acara pemakaman Maria Yeane Agustuti, wartawati yang dubunuh oleh suaminya di Palu Sulawesi Tengah. Tak tanggung,para wartawan itu mengajukan diri sebagai pengusung peti jenazah dari rumah duka menuju pekuburan umum Redong, Selasa 21 Maret 2017.
Aksi solidaritas insan pers ini lantas mencuri perhatian orang-orang di rumah duka. Terlebih perarakan jenazah berlangsung dibawah guyuran hujan. Para “Kuli Tinta” mengusung peti sejauh 400 meter. Hujan mengguyur selama prosesi pemakaman berlangsung hingga awak media dan keluarga berduka bergelut dengan tanah hitam yang becek.
Acara pemberkatan makam dipimpin langsung oleh kakak kandung korban pastor Quirinus Sutrisno, imam kongregasi SVD yang saat ini bertugas di Keuskupan Nias Sumatera Utara. Meski merasa ditinggal terlalu cepat oleh adiknya, namun pastor yang biasa dipanggil Pater Trisno ini berusaha tegar merelakan kepergian Tuti. Di atas pusara sang adik ia justru memberi peneguhan untuk keluarga besarnya.
“Meski tragis, tetapi kita tidak boleh berlarut dalam kesedihan. Biarkan adik kita ini pergi dengan tenang. Kita juha harus memaafkan pelaku,toh ada hukum yang mengganjar perbuatanya,” Ujar Pater Trisno.
Dibagian lain , sang pastor mengungkapkan terima kasih untuk semua pihak yang membantu melancarkan pemulangan jenazah Tuti dari Palu ke Ruteng. Ia juga mengapresiasi solidaritas jurnalis Manggarai yang mengambil bagian secara aktif dalam perkabungan ini.
“Ini luar biasa, teman-teman jurnalis. Mengusung peti jenazah bukanlah hal mudah apalagi jaraknya cukup jauh tentu menguras tenaga. Semoga karena Tuti yang kebetulan yang seprofesi dengan anda semua ,” Sambungnya.
Terpisah, Ketua AJO, Ronal Tarsan yang ikut mengusung peti jenazah mengatakan apa yang dilakukan para jurnalis ini terdorong oleh rasa solider sebagai awak se profesi.
“Ini bukti kecintaaan wartawan di Manggarai, terhadap waartawati Maria Yeane Agustuti. Meskipun selama ini almarhumah bertugas di Sulawesi Tengah namun tugas pewartaan itu menyatukan kita untuk terus menulis dan menegakan kebenaran sampai itu bermanfaat bagi orangbanyak,”Kata Ronal wartawan Floresa.co.
Seperti diberitakan, wartawati berusia 35 tahun yang akrab dipanggil Tuti ini dihabisi oleh suaminya sendiri bernama Rinu Yohanes Sandipu alias Yon di kamar kos korban di Palu Tengah Jumat pekan lalu. Pelaku saat ini ditahan di Mapolres Palu. (js)