floressmart.com—Imel menyaksikan detik-detik pohon Kedondo itu tumbang. Matanya mendongak ke atas begitu mendengar bunyi daun dan ranting bergeser dengan kuat.
Saat yang bersamaan, Yeremias orang yang memegang gergaji mesin (chain saw/senso) memberi aba-aba agar semua menjauh. Imel lantas berteriak menyuruh adiknya Saferius Sarta keluar dari titik bahaya.
Konsentrasi Imel terus tertuju ke saudaranya yang lari dan terjatuh saat hendak menghindar. Tak disadari pohon itu benar-benar menghantam bumi menimpa tubuh guru SMA Negeri 1 Anam Kecamatan Ruteng Manggarai itu.
Suasana kalang kabut terjadi di tempat nahas itu. Batang pohon mesti dipotong-potong untuk bisa mengeluarkan tubuh Saferius.
Sementara Imel terus menjerit dan tanganya terkapai-kapai mengguncangkan tubuh adiknya. Namun memang terlambat, rupanya pria 34 tahun itu tewas seketika.
Saferius segera dievakuasi ke Puskesmas Lembor untuk kepentingan autopsi sebelum akhirnya dibawa ke rumahnya di Anam.
Kronologi
Ahad 26 Maret 2017 merupakan hari paling kelam bagi Imel, ia merekam terang petaka yang merenggut nyawa adiknya. Tak ia nyana kedatangan kakak beradik itu ke Wol Kecamatan Lembor Manggarai Barat hanya untuk berjumpa ajal.
“Dari rumah kami berdua berboncengan sepeda motor ke Lembor sekitar jam 11 siang. Tiba di Wol sekitar jam 1 dan langsung menuju kebun yang baru dibeli Sarta untuk mengawasi orang yang sedang senso (chain saw) beberapa pohon Kesi (kedondo),” Kata Imel di rumah duka, Senin 27 Maret 2017.
Ia menuturkan, beberapa pohon Kedondo sengaja dipotong agar dahan kayu tidak melewati batas dengan lahan orang.
Namun saat menggergaji pohon terakhir, tiga orang yang dibayar Saverius mengalami kesulitan mengarahkan posisi jangan sampai kayu yang ditumbangkan jatuh mengenai kebun orang di sebelah sehingga perlu ditopang.
“Karena ada masalah sedikit, adik saya ini ikut membantu menancapkan bambu untuk menyangga bagian ujung pohon agar jatuhnya tetap di dalam kebunya,” Tambah Imel.
Namun entah kenapa kayu yang disenso itu tumbang ke samping mengenai pohon lain dan Saverius sedari tadi duduk bawah pohon itu. Kayu yang disasar pohon yang disenso pun patah di tengah-tengah dan jatuh mengenai tubuh Saverius.
“Saya teriak awas dan dia lari ke depan namun Sarta terjatuh. Saat itulah pohon Kedondo yang patah itu menimpanya,” Tutur perempuan 39 tahun ini.
Kematian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga terlebih Yuliana Jemut istrinya yang tengah hamil tua mengandung anak kedua Sarta. (js)