Bupati Deno : Warga Kota Ruteng Butuh 1 Juta Lebih liter Air Per Hari

floressmart.com—Pemerintah Daerah terus mengoptimalkan potensi sumber air bersih untuk masyarakat kota Ruteng ibu kota kabupaten Manggarai NTT, meski ketersedian air minum di kota dingin masih terbilang aman.

Namun seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam setiap tahunya tentu bisa mengancam ketersediaan air bersih.

Bupati Deno Kamelus sudah berpikir jauh tentang hal ini. Salah satunya optimalisasi mata air Wae Decer di Langgo Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong.

“Sekarang memang kita belum rasakan krisis air tapi bagaimana nanti ketika kota ini sudah disesaki manusia,”Kata Deno dalam acara peresmian pompa Wae Decer,Senin 3 April 2017.

Baca juga  Seru! Pacuan Kuda di Nanga Banda Reok

Dalam kesempatan itu, bupati Deno memaparkan beberapa faktor kebutuhan air versi Kementerian Kesehatan yakni air untuk minum,untuk masak,mandi dan kakus,air Wudhu,kebersihan rumah,siram tanaman,cuci kendaraan dan keperluan lain-lain.

Ia juga merincikan porsi penggunaan air per liter per orang per hari berdasarkan jumlah penduduk. Dijelaskan Deno, jumlah penduduk kota Ruteng saat ini berjumlah 72.549 jiwa. Kata dia, merujuk data resmi BPS,penduduk kota Ruteng naik 2.781 orang tiap tahunya.

“Kota Ruteng masuk range 20.000-100.000 jumlah penduduk. Sesuai standar penghitungan penggunaan air bersih nasional maka satu orang warga di Ruteng membutuhkan 60 liter air per hari lalu dikalikan jumlah penduduk kota Ruteng, maka air yang harus dialirkan ke tiap rumah tangga sebesar  1.168.148 liter per hari,”Urai Deno.

Baca juga  Pemda Manggarai Terima Naskah Akademik Ranperda Penyelesaian Sengketa Berbasis Adat dari UGM

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, Pemda Manggarai terus menggeber program revitalisasi 25 mata air ditambah air baku di wilayah Kecamatan Langke Rembong.

“Sekarang Wae Decer, setelah ini Wae Lerong, Wae Pong, Wae Ces dan seterusnya. Saya pastikan jangan ada cerita krisis air di Ruteng,” Cetusnya.

33 Liter per detik

Untuk diketahui, mata air Wae Decer merupakan sumber air dataran rendah yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Tirta Komodo Ruteng. Sayangnya, Wae Decer nyaris tidak diperhatikan lagi setelah genset pemompa air rusak sejak delapan tahun lalu.

Baca juga  Satu-satunya di NTT, Bupati Manggarai Raih Perpamsi Award 2017

Baru pada akhir 2016, PDAM Ruteng membeli mesin pompa air dari Denmark seharga Rp 900 juta rupiah. Mesin ini digerakan  tenaga lisrik sebesar 50 KV (50.000 Watt). Itulah makanya PLN memasang gardu khusus untuk Wae Decer dengan investasi sebesar Rp 3 miliar rupiah.

Mesin dengan spesifikasi eropa ini telah diresmikan penggunaanya oleh bupati Deno Kamelus per 3 April 2017.

Mesin ini mampu mendorong air sebesar 33 liter per detik menembus elevasi hingga 200 meter. Saking derasnya, reservoir atau bak penampung di depan Rutan Labe berkapasitas 400 kubik terisi penuh hanya dalam waktu tiga jam. (js)

Tag: