floressmart.com—Stigmata merupakan tanda luka Salib Yesus yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh seseorang seperti bekas lubang paku ditangan dan kaki, luka berdarah di sekitar kepala akibat mahkota duri, luka bilur-bilur akibat cambuk penderaan diseluruh tubuh dan tanda-tanda lainnya yang persis mirip pola luka penyiksaan pada penyaliban Yesus Kristus.
Berikut 8 orang yang pernah mengalami Stigmata
1. Theresia Neumann (1898-1962)
Resl, begitu nama panggilan Therese Neumann, wanita kelahiran 1898 dari Konnersreuth Bavaria Jerman ini berasal dari sebuah keluarga Katolik yang terbilang miskin.
Suatu ketika saat umurnya menginjak 20 tahun kobaran api melalap gudang Martin Neumann pamannya, di mana Thresia bekerja. Saat membantu memadamkan api itulah Resl mengalami kecelakaan.
Kecelakaan ini membuatnya lumpuh sebagian di punggung dan kejang-kejang hebat di kedua kaki. Dokter tak dapat mendatangkan kesembuhan. Keadaan Resl semakin memburuk dari hari ke hari. Klimaks dari penderitaannya terjadi pada bulan Maret 1919 ketika ia menjadi sama sekali buta. Ia kemudian menghabiskan hidupnya dengan berbaring di ranjang selama 6,5 tahun.
Keluarganya selalu menghibur dengan membacakan bacaan-bacaan rohani. Ajaib, ia mengalami kesembuhan dan tepat 1 tahun kemudian dia menerima stigmata di bagian jantung dan kedua telapak tangannya. Saat itu juga ia berpuasa penuh selama 36 tahun hingga ajalnya, sehingga makanan dan minuman satu-satunya hanyalah ‘Tubuh Kristus’.
Kamis menjelang Jumat saat sengsara Yesus dimulai hingga pada hari Minggu, Teresa akan mengalami keadaan ekstasi yang mengakibatkan tubuhnya bersimbah darah.
2. Kisah Stigmatis St Padre Pio dari Pietrelcina
Peristiwa Stigmata juga dialami Padre Pio terjadi di Pietrelcina sore hari 7 September 1911. Karena Ia takut Ia lalu menemui Monsigneur Salvatore Panullo, Pastor Paroki Pieltrecina untuk menolongnya dengan cara berdoa. Ajaibnya, luka-luka stigmata itu hilang.
Pada tanggal 5 Agustus 1918, Padre Pio mendapat penglihatan di mana ia merasa dirinya ditikam dengan sebilah tombak; sesudahnya luka akibat tikaman tombak itu tinggal pada tubuhnya. Kemudian pada tanggal 20 September 1918 saat ia sedang sendirian memanjatkan syukur sesudah perayaan Misa disebuah kapel tua ia menerima luka-luka di kedua kaki dan tangannya.
Setiap hari Padre Pio kehilangan sekitar satu cangkir darah dan anehnya luka-luka itu tidak pernah menutup ataupun bertambah parah. Keanehan semakin bertambah bukannya bau darah melainkan bau harum yang semerbak terpancar dari luka-luka stigmatanya.
3. Marie Rose Ferron.
Wanita yang dilahirkan pada 1902 ini bernama Marie Rose Ferron mendapat penglihatan Tuhan Yesus kecil di usia 6 tahun.
Di usia 26 tahun ia mendapati tanda-tanda stigmata pada tubuhnya. Di telapak tangan, pergelangan kaki, dada, di bahu serta di kepala. Darah juga keluar dari mata dan mulutnya. Anehnya, luka-luka tersebut hanya muncul di hari Jumat dan menghilang di hari Sabtu. Ia meninggal ditahun 1936.
4. St. Gemma Galgani.
Lahir di Carnigliano, Italia dengan nama Maria Gemma Umberta Pia Galgani, Gemma dilaporkan mengalami stigmata pada usia 21 tahun. Kabarnya secara misterius ia mengalami luka di telapak tangan, pergelangan kaki, dada dan luka di kepala seperti mahkota duri. Darah selalu mengalir keluar dari luka tersebut setiap Kamis malam pukul 11.00 hingga Jumat sore pukul 03.00. Ia wafat pada tahun 1903.
5. St Fransiskus dari Assisi, Stigmatis pertama yang dinyatakan sah (1181-1226).
Pada Pesta Salib Suci 14 September 1224, St Fransiskus mendapat penglihatan ia dipeluk oleh Yesus yang tersalib. Sengsara dari Jumat Agung yang pertama tercurah atas dirinya, dan ia menerima stigmata.
St Fransiskus berusaha menyembunyikan tanda karunia ilahi ini dari yang lainnya, dengan membalut kedua tangannya dengan jubahnya dan mengenakan sepatu serta kaus kaki.. Lama-kelamaan, rekan-rekan biarawan memperhatikan perubahan dalam cara berpakaian St Fransiskus dan juga sengsara fisiknya, maka terungkaplah rahasia stigmatanya.
6. Enza Milano, 1970
Berawal di tahun 1970, di sebuah kota kecil bernama Termini Irnerese, Sicilia. Dua tahun sejak kematian pendeta Padre Pio, yang mengalami stigmata, seorang wanita berusia 32 tahun mengaku mendapat kunjungan dari roh Padre Pio.
Dalam mimpinya, Enza Milano mengaku telah ditusuk di kedua telapak tangan, kaki, dan dada dengan menggunakan pisau yang berkilau. Secara misterius kemudian luka-luka tersebut benar-benar muncul pada tubuh seperti di dalam mimpi.
7. St Katarina dari Sienna (1347-1380)
St Katarina dianugerahi pengalaman-pengalaman mistik dan penglihatan-penglihatan sejak ia masih berusia enam tahun, juga dianugerahi stigmata. Pada bulan Februari 1375, ketika mengunjungi Pisa, ia ikut ambil bagian dalam Misa di Gereja St Kristina. Setelah menyambut Komuni Kudus, ia tenggelam dalam meditasi mendalam, sementara matanya menatap lekat pada salib.
Sekonyong-konyong, dari salib datanglah lima berkas sinar berwarna merah darah yang menembusi kedua tangan, kaki dan lambungnya, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa hebat hingga ia jatuh tak sadarkan diri. St Katarina dari Sienna menerima stigmata, yang hanya tampak olehnya saja, hingga sesudah akhir hayatnya.
8. Mary Ellen Lukas, 1954
Mary Ellen Lukas adalah wanita yang dilaporkan mendapat luka stigmata. Kabarnya ia masih hidup hingga saat ini.
Sama seperti wanita lain yang mengalami stigmata, darah keluar dari telapak tangan, pergelangan kaki, serta dahi. Dan darah serta luka tersebut semakin parah saat Jumat Agung atau ia menyebutkan kata Ekaristi.