floressmart.com—Seorang warga Nanga Pa’ang, Desa Legu, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur dilaporkan terlibat jaringan teroris ISIS.
Pria berinisial A (36) tahun ini bahkan dituding merencanakan aksi teror di salah satu gereja di Ruteng saat perayaan Jumat Agung 14 April 2017 lalu.
Kabar keterlibatan A dalam jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ini berawal dari adanya informasi transferan dana yang masuk ke rekeningnya sebesar Rp 500 juta rupiah. Sebagian uang itu disebut-sebut membeli bahan peledak dan menyewa “pengantin” atau pelaku bom bunuh diri di Ruteng.
Polisi telah memeriksa A beserta istrinya K di Polres Manggarai. Namun karena tidak ada bukti A kemudian dibebaskan.
Diceritakan A, ia dipolisikan karena diduga terkait jaringan ISIS. Polisi memeriksanya berdasarkan laporan warga Nanga Pa’ang.
“Saya didatangi dan diinterogasi oleh aparat Polres Manggarai karena diduga menerima aliran dana sebesar 500 juta Rupiah dari jaringan ISIS,” Ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di Tondang, Desa Paka, Kecamatan Satarmese baru-baru ini.
Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu mengatakan ia dicecar polisi terkait rencana aksi bom bunuh diri pada perayaan Jumat Agung di gereja Katedral Ruteng.
“Saya disebut-sebut menyewa seseorang untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Saya bantah semua tuduhan itu. Ini benar-benar fitnah yang keji,”Imbuhnya.
Adapun uang yang dianggap sebagai transferan dari ISIS, diterangkan A, merupakan pinjaman dari seorang PNS di Borong Manggarai Timur.
“Itu uang dari orang tua angkat saya di Borong. Dia PNS. Jumlahnya sebesar 120 juta rupiah,”Ujarnya.
Ia mengaku, masalah tersebut menyisakan trauma yang mendalam dirinya bagi keluarga terlebih warga sekitar terlanjur mengaanggapnya sebagai seorang teroris.
“Saya oleh warga satar mese dicap sebagai teroris. Sedih saya pak,”Tutup dia.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Jihu membenarkan hal tersebut.
“Kalau tidak salah bukan ditangkap. Tetapi diambil keterangan. Kapolsek mendapat informasi dari masyarakat bahwa yang bersangkutan baru baru ini dapat duit banyak dan terlibat ISIS,” ujarnya.
Menurut Jihu, polisi memeriksa A menindaklanjuti laporan dari masyarakat sekaligus melindungi yang bersangkutan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ini semua demi keselamatan yang bersangkutan. Hasilnya yang bersangkutan dinyatakan tidak terlibat dengan jaringan terlarang,” Ujar Daniel Jihu menambahkan. (js)