Takjil atau hidangan berbuka yang biasa banyak dijual menjelang azan Magrib merupakan salah satu tradisi yang melakat pada bulan Ramadan.
Di Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, pusat takjil yang paling ramai dikunjungi pemburu makanan ngabuburit adalah takjil yang dijual di halaman Masjid Jihadul Ukhro di jalan Motang Rua No 19.
Di dalam lingkungan masjid yang dibangun pada 1971 ini berbagai lauk pauk dijajal rapi. Menariknya, pemburu takjil tidak hanya umat muslim tapi juga warga non muslim yang ingin membeli kudapan atau aneka minuman.
“Yang beli (takjil) banyak non muslim juga om,” ujar Bisdawati pedagang takjil, Rabu petang 7 Juni 2017.
Menurut Bisdawati, tiap sore ia dan anaknya menjual sedikitnya lima jenis takjil. Yang laris manis, kata dia es campur dan bubur sum-sum serta aneka kue. Dari sejak dibuka setiap pukul 15.30 WITA hingga ditutup sebelum Magrib takjil miliknya laku terjual dengan omset mencapai Rp 2 juta rupiah.
Namun perempuan asal Minang ini mengaku hasil jualan takjil tahun ini menurun ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
“Mungkin karena hujan kali yah yang turun tiap sore makanya pembeli tidak begitu banyak,” sambungnya. (js)