Forum Pemuda Peduli Keuskupan Ruteng (FPPKR) meminta semua pihak untuk menyudahi polemik antara Uskup Ruteng, Mgr Hubertus Leteng dengan puluhan imam yg menyatakan diri “ingin adanya pembaharuan” di Keuskupan Ruteng.
FPPKR menyayangkan adanya mosi tidak percaya dari puluhan tokoh Katolik di Ruteng dan Labuan Bajo Manggarai Barat yang menghendaki Uskup Hubert Leteng mundur dari jabatan.
Forum yang hadir dengan membawa misi utama yakni mencari “jalan tengah” terhadap kemelut yg terjadi di Keuskupan Ruteng menawarkan ruang penyelesaian interen melalui instrumen yg telah disediakan institusi gereja.
“Misi jalan tengah tidak untuk mengadili siapa-siapa, akan tetapi menghadirkan spirit damai dalam terang Roh Kudus,” ujar juru bicara FPPR Fridolinus Sanir, menghubungi media ini, Sabtu 1 Juli 2017.
Menurut FPPR kata Fridolinus, gereja sebagai institusi hirarki mempunyai mekanisme atau standar dalam penyelesaian masalah. Maka dari itu para pihak diminta agar berjiwa besar untuk terbuka terhadap persoalan ini agar akhirnya situasi di Keuskupan Ruteng kembali berjalan pada rel yg sebenarnya.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini mengatakan, FPPR sebelumnya telah berdialog dengan Uskup Hubert Leteng. Pihaknya juga sowan ke beberapa imam yang menyatakan siap menanggalkan jubah pastor.
“ Dalam diskusi kita waktu itu, Sekertaris Keuskupan memberitahukan bahwa masalah tersebut telah dilaporkan ke Vatikan. Saya pikir ini salah satu langkah tepat dan tunggu hasilnya seperti apa, jangan malah buru-buru mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap uskup,” tambahnya.