Sebanyak 30 orang mahasiswa UGM melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Robek, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Kedatangan puluhan mahasiswa tersebut membawa misi untuk melakukan pendampingan desa dengan mewujudkan kemandirian desa berbasis pariwisata yang berkearifan lokal.
Para mahasiswa ini berada di Manggarai sejak 13 Juni 2017. Kedatangan mereka diterima langsung Bupati Manggarai Deno Kamelus. Sesuai jadwal, kegiatan ini berlangsung selama 56 hari.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi floressmart.com, disebutkan, mahasiswa yang dikirim berasal dari 4 kelompok studi yang terdapat di UGM yakni Medika, Agro kompleks, Sains dan Teknologi, serta Sosio Humaniora yang masing-masing terdiri berbagai program studi.
Kordinator mahasiswa, Dhamar, menjelaskan, program yang dicanangkan dalam mewujudkan misi kegiatan KKN-PPM meliputi pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan bidang ekonomi, kesehatan, kelembagaan, pendidikan, pertanian, dan pengembangan wisata.
“Selain itu, dilakukan pula perencanaan dan pemetaan berbagai potensi yang terdapat di Desa Robek sebagai bekal pembagunan di tingkat desa. Harapannya dapat terwujud masyarakat Robek yang mandiri dan berdaya melalui setiap potensi lokal yang ada baik potensi alam, manusia, maupun budaya,” tulis Dhamar.
Dijelaskan Dhamar, secara garis besar berbagai program yang dilakukan untuk menunjang potensi pariwisata Desa Robek. Mulai dari penyadaran masyarakat akan potensi wisata budaya dan alam, peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai motor penggerak kegiatan wisata, perbaikan secara fisik berbagai fasilitas penunjang wisata, pembuatan produk-produk unggulan khas desa setempat, hingga promosi wisata.
“Melalui pariwisata diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat sehingga kesejahteraan akan terangkat pula,” imbuhnya.
Robek Manik Laing
Puncak kegiatan KKN-PPM nantinya akan ditutup dengan mengadakan festival pariwisata dengan nama “Robek Maniklaind” yang dapat diartikan sebagai keindahan luar biasa yang terpancar dari Desa Robek. Festival ini diharapkan akan menjadi daya tarik wisata di Desa Robek sebagai destinasi wisata baru di kawasan Pulau Flores yang selama ini telah dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya.
Festival pariwisata ini akan dilaksanakan selama dua minggu dari tanggal 15 Juli 2017 hingga 29 Juli 2017. Robek Manik Laing diawali dengan kegiatan senam massal, dilanjutkan hari-hari berikutnya dengan berbagai lomba olahraga, kegiatan susur dan bersih pantai, lomba memasak panganan lokal, lomba hias sampan, dan lomba dayung sampan.
Rangkaian festival akan diakhiri dengan panggung hiburan yang akan dilaksanakan pada 30 Juli 2017 dengan beragam kegiatan mulai dari parade, lomba goyang ria, pameran songket tenun asli Robek, dan stand-stand produk olahan asli Desa Robek.
“Akan ditampilkan pula berbagai macam tarian adat Manggarai baik oleh warga Desa Robek maupun mahasiswa UGM. Robek Manik Laing merupakan acara yang terbuka untuk masyarakat luas yang tertarik untuk mengenal Desa Robek lebih mendalam ataupun yang ingin melihat keindahan pantai pasir putih yang masih alami,” terang Dhamar.
“Festival ini juga sebagai wujud persembahan terakhir dari mahasiswa UGM untuk pariwisata Desa Robek. Diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya festival ini tetap dapat dilaksanakan di Desa Robek guna menarik sebanyak-banyaknya wisatawan,” ujarnya menambahkan. (js)