Petugas masih mengejar empat orang narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan kelas II B Ruteng pada Rabu dini hari (18/7). Satu orang napi berhasil ditangkap, bernama Masrin, seorang napi kasus bom ikan. Nasrin ditangkap dari tempat persembunyianya di Kecamatan Ruteng, Kamis (20/7) sekitar pukul 16.WITA.
Dari penuturan Masrin, terungkap bahwa pelarian ini telah direncanakan beberapa hari sebelumnya. Lima napi yang menghuni kamar 1 blok C itu memulai aksinya dengan menggergaji bagian kusen kayu tempat lubang besi grendel sampai bagian itu terlepas dan pintu jeruji dapat dengan mudah ditarik ke dalam.
“Itu mereka gunakan cutter, secara bergantian mengiris kusen. Pisau cutter mereka dapatkan dari pembesuk. Kita masih dalami, siapa yang memberi pisau kepada napi,” ujar Kepala Rutan, Antonius Gili Djawa. Sabtu 22 Juli 2017.
Selanjutnya, kata Karutan Antonius, kawanan napi itu melompati pagar besi pembatas antara blok II dan blok III lalu menyusuri lorong blok II ke kanan, menuju pos empat sebelum akhirnya memanjat tembok samping pos II menggunakan sambungan kain sarung dan satu handuk yang dikaitkan di besi kawat jeruji yang berada di atas pagar dengan ketinggian 4 meter.
“Mereka naiknya satu per satu dan saling tolong kemudian keluar dari lingkungan Rutan melalui kebun warga,” tambahnya.
Pencarian warga binaan yang melarikan diri itu diperluas ke wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebab seluruh napi yang kabur berasal dari Manggarai Barat. Untuk mempermudah pencarian, pihak Rutan telah berkordinasi dengan Polres Manggarai Barat. Foto lima napi kabur juga telah disebarkan hingga tingkat Polsek di wilayah hukum Polres Manggarai juga Polres Manggarai Barat.
“Sudah kita sebarkan foto para narapidana yang kabur. Kita juga sebarkan di mobil travel dan bus serta truk angkutan. Kita kejar terus mereka,” imbuhnya. (js)