Aksi 2017 Penari Ndundu Ndake Meriahkan HUT Kemerdekaan

Aksi 2017 penari membawakan tarian Ndundu Ndake secara massal menjadi sajian pamungkas semarak HUT Kemerdekaan RI ke 72 usai upacara bendera di lapangan Motang Rua Ruteng, Kamis 17 Agustus 2017.

Keseragaman gerakan ditemani bunyi rancak gong dan gendang, sukses menghipnotis ribuan penonton menyaksikan tarian yang dibawakan di tengah lapangan yang berada di jantung kota Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai.

Tak tanggung, tari kolosal ini melibatkan 40 sekolah se Kecamatan Langke Rembong, mulai dari SMP, SMA serta SMK. Guru-guru seni juga terlibat dalam atraksi ini.

Menariknya, ribuan penari berdiri sesuai formasi yang ditentukan yakni mengikuti angka 17, 8 dan angka 72. Angka 2017  tidak saja mengenai jumlah penarinya namun angka ini terdapat pula pada ornamen yang dikenakan oleh para penari yakni 2017 destar atau ikatan kepala pria, 2017 Balibelo, hiasan kepala penari perempuan, 2017 Selendang dan 2017 towe Songke (sarung Songket).

Instruktur tarian Ndundu Ndake, Irna Aburman, mengaku tidak mengalami kesulitan selama melatih tarian ini meski waktunya cuma dua pekan.

” Caranya kita latih dulu guru-guru dari tiap sekolah mulai dari SMP, SMA dan SMK. Selanjutnya, para guru itu jadi pengajar bagi siswa siswi di sekolahnya. Nyaris tak ada kendala, gerakan dan kostum adat semunya pas sesuai konsep,” ujar Irna, yang dikenal sebagai pegiat seni Manggarai.

“Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dibalik suksesnya perform akbar ini,” ungkapnya menambahkan.

Menurut Irna Aburman, pelibatan murid SMP, SMA dan SMK dalam gelar tari Ndundun Ndake pada HUT Kemerdekaan 2017 sebagai media pembentukan karakter berbasis budaya lokal.

“Ndundu Ndake tidak saja sebagai tarian semata namun di dalamnya terkandung semangat persatuan dan kekompakan. Dalam konteks HUT kemerdekaan, tari Ndundu Ndake merupakan  pilihan yang tepat untuk disaksikan,” imbuhnya.

Perlu diketahui, Ndundu Ndake merupakan induk dari tari-tarian yang dimiliki masyarakat Manggarai. Penari pria diyakini sebagai simbolisasi kewibawaan sementara gerak penari perempuan melambangkan keanggunan. Sae Ndundu Ndake biasa dibawakan pada acara-acara besar. (js)