Ingin Temui Bapaknya, Bocah Ini Malah Tewas Tertimbun Pasir

Lokasi penambangan pasir Bogor Weol Cancar di Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai NTT kembali makan korban. Anak dari seorang penggali pasir bernama Maria Andriani, usia 7 tahun, tewas tertimbun longsoran pasir, Kamis, 24 Agustus 2017 sekitar pukul 15.00 WITA.

Ceritanya, korban ke situ untuk menemui ayahnya Belasius Maru yang sedang menggali pasir. Namun takdir berkehendak lain, longsoran pasir memisahkan bapak dan anak itu  untuk selamanya. Tubuh Andriani terkubur dan ditindih batu berukuran besar, sehingga butuh waktu 1,5 jam untuk mengeluarkan jasad Riani dari timbunan pasir dan tanah.

Jenazah murid kelas I SDI Wae Belang itu kemudian dievekuasi ke Rumah Sakit St. Rafael Cancar untuk dimandikan sebelum akhirnya disemayamkan di rumah orang tuanya di Beo Rahong.

Kematian bocah tujuh tahun ini menyisakan pedih yang mendalam bagi Belasius Maru. Bagaimana tidak, Belasius menyaksikan langsung longsoran tanah pasir dan batu menghujam tubuh anaknya yang sedang berlari ke arahnya.

“Saya sempat melarang Riani datang tapi dia terus lari ke saya. Saya pun sudah siap menyambutnya. Tapi longsoran pasir menguburnya hidup-hidup. Itu terakhir kalinya saya menatap dia dari jarak sekitar 10 meter,” tutur Belasius di lokasi kejadian.

Kematian Riani juga menyisakan duka bagi Aflia Ulus, bibi korban. Diceritakan Ulus, sebelum menuju lokasi galian pasir yang berjarak sekitar 25 meter dari rumahnya, Riani sempat pamitan ingin menemui ayahnya yang sedang menggali pasir. Tak dinyana, itu ternyata menjadi perjumpaan terakhir dia dengan keponakannya.

“Waktu dia pamit itu saya masih makan. Dan baru saja dia berlalu dari hadapan saya, saya dengar bunyi seperti gemuruh dan begitu saya cek ternyata ada longsoran pasir kemudian saya dengar suara teriakan dari bapaknya (Belasius),” ujar Alfia Ulus.

Maria Andriani merupakan korban ketiga yang meregang nyawa di lokasi gali pasir Bogor Weor. Sementara dalam catatan warga setempat, lokasi tambang pasir Weol telah memakan tujuh korban.

Seperti disaksikan, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi. Polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah orang yang pada saat kejadian tengah menggali pasir bersama Belasius, ayah korban.

Diasuh sejak bayi

Maria Andriani merupakan bungsu dari dua bersaudara, pasangan Belasius Maru (37) dan Meti Suryati Mbasur (30). Tak lama setelah dilahirkan pada pertengahan tahun 2010 lalu di Beo Rahong, Andriani kemudian diasuh oleh Dus Lemot,  paman Andriani yang tinggal di Weol Cancar.

Dus sendiri merupakan anak dari Siprianus Jehamat yang merupakan kakek dari Riani sekaligus pemilik lokasi tambang pasir Bogor Weol tempat Riani tewas. (js)