Floressmart.com—Tingginya kasus gigitan anjing di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur membuat stok VAR (Vaksin Anti Rabies) cepat habis.
Vaksin yang disimpan di gudang farmasi milik Dinkes Manggarai hingga pertengahan bulan Oktober ini tersisa hanya 20 ampul dari total 1000 VAR bantuan Kementerian Kesehatan pada Agustus 2017 lalu. VAR di Puskesmas pun kian menipis.
Kepala Dinas Kesehatan dr Yulianus Weng mengatakan, jumlah pemakaian VAR di daerahnya berbanding lurus dengan kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies).
“Manggarai merupakan daerah endemik rabies. Semua gigitan anjing harus mendapat VAR. Makanya stok vaksin cepat habis,” ujar Weng, ditemui Selasa 17 Oktober 2017.
Dikatakan Kadis Yulianus Weng, pihaknya telah meminta bantuan VAR ke Dinkes Provinsi NTT.
“Kita baru dapat jatah 500 VAR dari Dinkes NTT. Ini sangat membantu mengingat kasus gigitan anjing masih saja terjadi,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, drh Imelda Bai menerangkan, dari tahun 2000 hingga 2016 terjadi sebanyak 10.783 kasus gigitan. Dalam rentang waktu tersebut tercatat sudah 58 orang mati karena rabies.
Dan sepanjang tahun 2017 kata Kabid Imelda, terjadi 722 kasus gigitan anjing. Dua diantaranya meninggal dunia. Sementara pada awal bulan Oktober 2017 seekor anjing dilaporkan menyerang lima warga Kelurahan Waso.
“Korban seluruhnya menderita luka robek dibagian wajah. Satu diantaranya anak-anak berusia lima tahun,” ungkapnya.
Dikatakan, anjing yang menggigit lima warga Waso positif rabie. Untung saja kata Imelda, seluruh korban langsung disuntik VAR.
“Anjing yang menggigit warga itu mati digilas mobil. Kepalanya kita bawa ke Balai Besar Pengujian Rabies di Denpasar dan hasilnya anjing ini rabies,” bebernya, sambil berkata populasi anjing di Manggarai ssat ini berjumlah 29 ribu ekor.
Serangan anjing rabies di Kelurahan Waso sontak bikin Pemda setempat buka mata . Ketua tim kordinasi penanggulangan rabies Kecamatan Langke Rembong langsung menerbitkan edaran penertiban anjing yang berkeliaran.
“Tanggal 23 Oktober kita mulai eliminasi semua anjing yang berkeliaran di wilayah Kecamatan Langke Rembong,” Kata Camat Petrus Masangkat dihubungi Selasa petang.
Dijelakan Masangkat, eliminasi akan melibatkan Tikor tingkat Kabupaten, Pol PP dan TNI.
“Pertama kita sisir di Kelurahan Waso, Bangka Nekang dan Kelurahan Watu. Itu lokasi rawan rabies. Anjing-anjing yang berkeliaran dieliminasi langsung. Hari-hari berikutnya digelar di kelurahan lain,” paparnya.(js)