Floressmart—Pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian Mateus Nebu (58) tahun yang ditemukan tewas di perkebunan kampung Kerkuak, Kelurahan Wangkung, Kecamatan Reok, Rabu 3 Januari 2018 kemarin.
Kapolsek Reok, Ipda Indra Bekhti mengatakan, golok yang menancap di ulu hati korban setidaknya bisa dijadikan petunjuk namun pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah kematian Kepala Sekolah SDK Kedindi Kecamatan Reok ini merupakan aksi bunuh diri atau karena kejahatan lain.
“Belum ditentukan penyebab kematian korban. Kita masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolsek Indra Bhekti dihubungi Kamis.
“Sejumlah saksi sudah diperiksa termasuk orang yang melihat korban berjalan masuk ke dalam hutan,” ujarnya menambahkan.
Seperti diberitakan, Mateus Nebu ditemukan tak bernyawa di dalam areal perkebunan Kerkuak, Rabu pukul 14.30 WITA dengan sebilah pisau masih menancap di dadanya. Seorang saksi mengaku melihat korban memasuki TKP pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WITA.
“Saya sempat menyapa pak Mateus dan dia bilang ia hendak jalan-jalan ke arah perkebunan” ungkap Sakarias Jamin, saksi yang ditemui di TKP.
Kronologi
Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu, menjelaskan, sebelum ditemukan tewas korban pamit kepada keluarganya pergi ke kebun untuk mencari pakan ternak. Namun karena hingga jam makan siang korban juga belum kembali, anak korban berinisiatif untuk
“Pukul 08.00 WITA, korban keluar rumah untuk melakukan rutinitas selama liburan sekolah dengan mencari makanan ternak sapi. Dan pukul 14.00 WITA, keluarga korban meminta warga untuk mencari korban di seputaran perkebunan desa,” tutur Ipda Daniel.
Sekira pukul 14.30 WITA, kata Ipda Daniel, lima orang yang mencari Mateus akhirnya menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan pisau masih tertancap di bagian dada tepatnya pada ulu hati.(js)