Floressmart—Benny K Harman-Benny Litelnoni telah dikukuhkan secara adat Manggarai sebagai salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang bertarung pada Pilkada serentak, 27 Juni 2018 mendatang.
Dalam sebuah ritus adat Manggarai Wuat Wa’I yang dihelat di gedung Asumpta Ruteng, Sabtu 27 Januari 2018, keduanya diurapi mantra-mantra agar para leluhur menjaga perjuangan kandidat yang diakronimkan sebagai paket HARMONI ini. Darah ayam jantan merah yang dioleskan pada jari kaki BKH-Litelnoni serta istri simbolisasi restu dari seluruh yang hadir agar perjuangan bersama tim pemenangan dijauhkan dari hal-hal buruk.
Acara yang dimaknai sebagai tanda “perutusan” ini disaksikan sedikitnya 5000 pendukung BKH yang datang dari Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur. Menariknya, seluruh hadirin mengenakan pakayan adat.
Hadir pula para pimpinan Parpol pendukung pasangan ini (Demokrat, PKS dan PKPI) serta rombongan pendukung BKH dari Kabuapten Ngada ditambah utusan dari Sumba dan Rote.
Benny K Harman dalam kesempatan itu mengaku, kembali ke NTT didorong niat tulus membebaskan masyarakat NTT dari kemiskinan dan ketertinggalan.
Dalam pidato politiknya yang berjudul “NTT Menggugat” Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini berkomitmen siap membangun konsensus bersama rakyat Nusa Tenggara Timur. Pidato BKH ini menginspirasi sang proklamator Bung Karno yang pernah menyampaikan pledoi perdana di sidang mahkamah internasional di Belanda pada tahun 1940 dengan judul “Indonesia Menggugat”.
Namun sebelum menyampaikan pida politiknya, BKH menyanyikan lagu Manggarai “ Ngkiong”. Benny membawakan lagu lawas itu tampak penuh perasaan. Lagu ini mengusung pesan moral bahwa kemana pun anak tanah Manggarai pergi atau seberapa pun lamanya seseorang merantau namun jangan sampai melupakan tanah kelahirannya sebagai “kuni agu kalo”.
Dalam bait-bait tertentu lagi ini, suaranya melambat dan hilang . Sudut matanya basah. Wartawan yang merekam momen ini juga mendapatkan gambar sejumlah pendukung BKH tengah menyeka air mata. Memang lagunya bikin haru.
NTT Menggugat
Usai melakoni ritual Wuat Wa’i, Benny K Harman kemudian menjabarkan secara ringkas maksud dicetusnya spirit NTT menggugat.
“Sudah 60 tahun provinsi ini berdiri, namun masih tetap miskin dan terbelakang. Karena itu, Harmoni menggugat agar melangkah untuk perubahan,” katanya disambut tepuk tangan ribuan pendukungnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), BKH menyebut kemiskinan di NTT sudah pada tahap kritis. Dari total 5,5 juta jumlah penduduk NTT, kata Benny K Harman, penduduk miskin berada pada angka 22,85 persen atau sekitar 1,5 juta jiwa yang tergolong miskin.
“Akibatnya banyak Kasus gizi buruk, banyak anak yang putus sekokah dan harus ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI),” imbuhnya.
BKH dalam kesempatan itu juga menggelisahkan nasib anak-anak putus sekolah pada tingkat dasar dan menengah. Murid SD yang putus sekolah kata Benny sebanyak 5.620 orang, SMP 6.800 orang dan SMA/SMK tercatat lebih dari10 ribu orang.
Persoalan lain yang jadi atensi HARMONI yakni kasus perdagangan orang yang terus bertambah. Ia mengatakan, TKI asal NTT hingga akhir tahun 2017 mencapai 27 ribu orang. Menurutnya, dari 15 ribu kasus human trafiking, korban terbanyak berasala dari NTT.
Sementara bidang sarana prasarana seperti jalan, BKH memastikan akan memperbaiki jalan-jalan rusak di NTT.
“Sekitar 60 persen jalan provinsi di kabupaten masih rusak, hanya 40 persen yang baik. Jika saya terpilih, saya akan utamakan masalah jalan provinsi ini, catat itu,” tegas Benny.
BKH juga menjanjikan Kesejahteraan PNS di NTT seiring dengan upaya pembenahan birokrasi. Pasangan ini juga berkomitmen mengembangkan potensi pariwisata, perikanan dan kelautan serta pertanian. (js)