Floressmart—Pemprov NTT menambah ruas jalan provinsi di 22 Kabupaten/Kota di NTT menjadi 2.650 kilo meter dari sebelumnya 1.314 Km. Di Kabupaten Manggarain jalan kabupaten yang diambil provinsi yakni ruas Simpang Cumbi-Ngkaer-Golo Lada-Iteng. Keputusan menambah ruas provinsi tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur NTT No. 256 tanggal 2 Oktober 2017.
Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Christian Rotok tampak geram atas keputusan Gubernur Frans Lebu Raya sebab secara sepihak mengambil ruas jalan Simpang Cumbi-Lolang-Ngkaer-Golo Cala-Iteng tanpa melalui mekanisme yang benar.
“Ini lucu, kau buang kau punya ruas yang rusak parah kemudian ambil begitu saja jalan kabupaten yang kondisinya baik. Tidak begitu administrasi Negara, tidak begitu adminsitrasi pemerintahan. Kalau ada yang diambil pakai dokumentasi begitu juga kalau ada yang diberikan pakai administrasi,” ungkap Christian Rotok saat kampanye di halaman Gendang Namut Kecamatan Ruteng, Rabu 7 Maret 2018 kemarin.
Sedihnya lagi, lanjut Christian, ruas Ruteng-Iteng yang panjangnya mencapai 34 kilo meter kini menjadi jalan raya tidak bertuan.
“Ruteng-Iteng yang sudah puluhan tahun merupakan jalan provinsi kini tidak jelas statusnya, diserahkan ke siapa, ke kabupaten juga tidak,”imbuhnya.
Kegusaran Christian cukup beralasan, sebab selama memimpin Manggarai dua periode (2005-2015), ia cukup banyak menghabiskan energi memperhatikan jalur Simpang Cumbi-Golo Lada yang panjangnya mencapai 45,10 Km itu. Belum lagi , sudah puluhan milyar rupaih APBD Manggarai dihabiskan untuk memuluskan jalur yang sedianya merupakan jalan alternatif tersebut.
“Saya dengar tahun 2015 ada titisan anggaran Rp 3 miliyar rupiah dari ABPD I, saat Manggarai dipimpin penjabat jelang Pilkada Manggarai 2015. Nah karena sudah masuk mereka punya uang tiga milyar itu lupa sudah kita punya yang puluhan milyar. Ini namanya tidak tau malu,” ujar Christian disambut yel-yel kemenangan dari pendukungnya.
Menurut Cawagub yang mendampingi Cagub Esthon Foenay ini, kebijakan menambah ruas jalan provinsi merupakan kebijakan yang keliru.
“Ini hanya menang angka tapi kondisinya rusak parah. Yang lama saja belum diperbaiki,” lanjut Christian.(js)