Ini yang Bisa Membuat NTT Keluar dari Ketertinggalan Menurut Christian Rotok

Cagub Christian Rotok, ketika disambut secara adat di depan Kampung Leda, Kelurahan Golo Dukal, Kamis, 8 Maret 2018. Kecamatan

Floressmart—Selain pembangunan infrastruktur, Calon Gubernur dan Cawagub Nusa Tenggara Timur pasangan Esthon Foenay-Christian Rotok mengusung tiga program prioritas yakni penigkatan ekonomi, perbaikan kualitas kesehatan dan mutu pendidikan.

Menurut Christian Rotok, perbaikan kualitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan diyakini dapat membawa Provinsi NTT keluar dari ketertinggalan.

Baca juga  Benny Litelnoni : Kematian Adelina Sau Bukti Mafia Perdagangan Orang Menggurita di NTT

Demikian disampaikan Calon Wakil Gubernur, Christian Rotok dalam acara tatap muka terbatas bersama ratusan masyarakat Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong, Kamis 8 Maret 2018.

Kudut kete api one, tela galang peang, itu bidang ekonomi, kudut bolek loke baca tara, bidang kesehatan, kemudian, olo bae po pande,hitu ngong pendidikan,” kata Christian menggunakan bahasa Manggarai.

Baca juga  EsthonChris Siap Gelontorkan Rp 500 Juta untuk Seluruh Desa di NTT

Kegiatan yang dilangsungkan di halaman Rumah Gendang Kampung Leda ini merupakan lanjutan dari safari politik Christian di zona tiga masa kampanye.

Esthon-Chris juga berkomitmen memaksimalkan potensi pariwisata di NTT selain demi peningkatan ekonomi masyarakat juga untuk memperbesar PAD NTT.

“Untuk mendukung program kepariwisataan, tidak ada cara lain, pembangunan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonimian menjadi kewajiban pemerintah,” ia menambahkan.

Baca juga  Mobil Cagub Benny Litelnoni Diadang Kawanan Pemuda di Carep

Jika terpilih, kandidat wakil gubernur nomor urut 1 ini juga menyampaikan bahwa Esthon-Chris akan menyediakan tenaga pendamping kepala desa di seluruh desa di NTT. Satu orang pendamping kepala desa, kata Christian digaji Rp 3 juta rupiah per bulan.

“Pendamping desa itu membantu mengurus administrasi desa, supaya kepada desa tidak masuk bui lantaran kesalahan administrasi. Gaji pendamping Kades ini diambil dari APBD provinsi,” kata mantan bupati Manggarai dua periode ini. (js)

Tag: