Sementara pimpinan SNV, Rizki Pandu Permana mengatakan, sejak tahun 2014 pihaknya bersama Ayo Indonesia telah mengembangkan program new coffee future kepada 16 kelompok petani kopi dengan jumlah anggota saat ini mencapai 500 orang petani kopi.
“Hasilnya mulai nampak, kopi yang dihasilkan oleh kelompok binaan kita di Manggarai ini umumnya berkualitas baik sehingga petani kita pun puas dengan harga kopi yang tinggi,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Bidang Pengembangan Pangan Kemendes PDTT, Putut Edi Sasono menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung pengembangan budidaya kopi Flores.
“Tentu nanti kita lakukan kajian-kajian dalam rangka pengembangan termasuk pemasarannya,”kata Putut.
Sementara, Sekertaris Daerah (Sekda) Manseltus Mitak mengapresiasi kegiatan yang dicetus yayasan Ayo dan SNV ini. Sekda Mitak meminta input dari para pemerhati kopi termasuk LSM berkaitan dengan intervensi yang pas dari pemerintah daerah dalam rangka peningkatan budidaya kopi di Manggarai.
“Kebetulan saat ini kita lagi verifikasi Rencana Kerja 2019. Kita minta informasi supaya itu dijadikan referensi RKPD 2019 khususnya bidang perkebunan,” tutupnya. (js)