Korban Peluru Nyasar Meninggal, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku

Korban penembakan Ferdinandus Taruk di RSUD dr Ben Mboi Ruteng

Floressmart—Ferdinandus Taruk menghembuskan nafas terakhir di ruang rawat Dahlia, Rumah Sakit dr Ben Mboi Ruteng, Sabtu, 7 April 2018. Kematian pria 22 tahun asal Sondeng, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga sebab Ferdi meninggal dengan peluru masih bersarang di kepalanya.

Anak ketiga pasangan Paulus Jemena (alm) dan Monika Munur ini merupakan korban peluru nyasar. Pihak keluarga mengatakan, saat kejadian (Selasa tengah malam 27/3/2018) memang sedang dilakukan operasi eliminasi  anjing liar di wilayah Kelurahan Karot.

Baca juga  Sambangi Rumah Korban Penembakan, BKH: Polisi Mesti Kerja Cepat agar Tidak Muncul Spekulasi

Kasus ini tengah diusut pihak Polres Manggarai, namun pihak keluarga juga terus mencari pelaku penembakan.  Proses investigasi kasus ini dilakukan melalui serangkaian wawancara dengan sejumlah sumber kredibel, termasuk saksi-saksi di TKP.

Berdasarkan sejumlah keterangan, diperoleh informasi bahwa Babinkantibmas Kelurahan Karot  dan Babinsa ternyata ada bersama Fredy saat peristiwa penembakan terjadi. Dua oknum tersebut diketahui merupakan kawanan dari warga sipil yang tengah memburu anjing liar menggunakan senapan angin jenis jegluk.

Baca juga  Ferdi Taruk Ternyata Ditembak Bripda VD, Polisi Sebut Ini Ulah Tes Senjata Api

“Artinya, aparat  tau siapa-siapa warga sipil yang membawa senapan jegluk waktu itu tapi sepertinya sengaja ditutup-tutupi,” ungkap juru bicara keluarga korban Yos Syukur ditemui di ruang jenazah rumah sakit.

“Sejauh ini, pihak keluarga masih belum melihat adanya keseriusan dan kesungguhan kepolisian mengungkap kasus ini,” ujar Yos menambahkan.

Dikatakan Yos Syukur, lambannya pengungkapan kasus penembakan Fredy menimbulkan kecurigaan seolah-olah ada pihak-pihak tertentu yang sengaja dilindungi.

“Siapa pun itu pelakunya harus ditangkap. Nyawa saudara ini melayang sia-sia oleh mereka yang sedang memburu anjing liar yang tergabung dalam Tim Koordinasi (Tikor) pemberantasan Hewan Penularan Rabies Kelurahan Karot,” tukas Yos.

Baca juga  Hasil Uji Balistik Peluru Kasus Ferdi Taruk Segera Dikirim ke Ruteng

Dihubungi terpisah, Kapolres Manggarai, AKBP Cliffry Steani Lapian menjelaskan, pengusutan kasus ini tengah berjalan. Sejumlah saksi katanya, telah diambil keterangan.

“Belum ada petunjuk yang mengarah ke orang yang diduga kuat sebagai pelaku. Semua yang diperiksa masih sebagai saksi,” katanya.

Menurut Kapolres Cliffry,  polisi akan melakukan bedah batok kepala almarhum untuk mengeluarkan peluru.

“Besok tim dari Polda NTT tiba di Ruteng untuk melakukan autopsi. Kita keluarkan dulu pelurunya untuk kemudian diperiksa di laboratorium Polri. Peluru ini merupakan kunci untuk mengungkap kasus ini,” tutupnya. (js)

Tag: