Floressmart—Kelompok petani Simantri IX Poco Likang Kecamatan Ruteng kembali melakukan panen raya untuk 11 jenis komoditi yang digeluti 30 orang petani hortikultura di wilayah itu, Selasa 8 Februari 2018.
Sebelas komoditi yang dipanen yakni, Tomat, Buncis, Wortel, Cabe Besar, Cabe Keriting, Brokoli, Kubis, Kol Bunga, Terung, Mentimun dan Fambox.
Bupati Manggarai Deno Kamelus dan Wakil Bupati Victor Madur yang hadir dalam kegiatan panen raya ini tampak sumringah menyaksikan petak-petak lahan yang dipenuhi tomat,wortel dan aneka sayur mayur.
Bupati Deno dan jajarannya juga meninjau unit Green House yang di dalamnya dipenuhi tanaman hortikultura. Bupati Deno Kamelus mengaku bangga sebab program Green House sebagai sarana penunjang program Agribisnis Hortikultura yang baru digenjot akhir tahun 2017 lalu mulai menampakan hasil memuaskan.
“Green House ini dibangun untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan kontinyuitas produk. Sekarang di beberapa tempat hasilnya memuaskan termasuk Green House yang ada di Poco Likang ini,” ujar Deno saat meninjau tanaman hortikultura di dalam rumah kaca itu.
Sementara petugas PPL sekaligus Pendamping Simantri IX, Helena Sumur menjelaskan secara rinci rekapan realisasi tanam, panen, produksi dan pemasaran kegiatan Simantri IX tahun 2017.
“Untuk 11 komoditi ini di atas lahan seluas 5 hektar telah dipanen 450 ton komoditi dan menghasilkan uang Rp 448.065.000 rupiah ditambah produksi dari Green House untuk paket pohon tanaman inti dan tanaman Tumpang Sari berjumlah 1.174. Di Green House sendiri, difokuskan ke Tomat, Brokoli, Kol Bunga, Cabe Keriting dan Cabe Besar,” papar Helena.
Manejemen Terpadu
Pemerintah Kabupaten Manggarai telah membentuk 10 kelompok Simantri dengan jumlah kelompok plasma sebanyak 120 kelompok hortikultura dan kelompok peternak.
Untuk tahun 2018 ini pemerintah kembali menambah 10 kelompok Simantri baru dengan target lahan 70 hektar menambah 117 hektar lahan hortikultura tahun 2017.
Kepala Dinas Pertanian, Yoseph Mantara menjelaskan program Simantri telah diperkuat dengan sistem manajemen terpadu dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar.
“Ada 23 jenis hortikultura sudah dilempar ke pasaran. Prinsipnya produksi kita harus sesuai kebutuhan pasar dengan target dan data yang jelas,” kata Kadis Mantara.
Dikatakan Yoseph Mantara, Dinas Pertanian yang menangani Simantri hortikultura secara rutin mendata kebutuhan di pasaran.
“Contoh, minggu ini kita tergetkan 1,7 ton untuk kebutuhan Buncis di pasar. Pertanyaanya ada dimana ini 1,7 ton. Maka kita koordinasi ke setiap PPL, kelompok mana saja yang tengah melakukan panen Buncis. Demikian juga jenis lain jangan sampai distribusinya terputus,” urai Mantara.
Kemudian lanjut Mantara, data tersebut dibagikan ke pedagang. Sehingga para pedagang bisa datang jemput langsung ke kelompok Simantrinya. Dengan demikian antara produsen dan pasar punya hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama menjaga kestabilan pasokan.
Selain mendata komoditi yang berpanen, Dinas Pertanian juga secara periodik mendata komoditi yang ditanam.
“Sehingga kita bisa tau, kapan Buncis dan sebagainya dipanen. Kalau semua ini berjalan baik, amanlah kita, kita bisa mengisi kebutuhan pasar dan petani tidak ragu-ragu menanam karena jelas ada permintaan dari pasar,” tutupnya. (js)