97 Taekwondoin Manggarai Ujian Naik Sabuk, Pengurus : Ini Ajang Penjaringan Atlet

Para peserta UKT foto bersama para pelatih taekwondo, Minggu 2 Desember 2018 (Photo : floressmart).

Floressmart-Pengurus olahraga taekwondo Kabupaten Manggarai kembali menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk 94 taekwondoin, Minggu 2 Desember 2018. Para  peserta yang mengikuti ujian berasal dari lima Dojang (tempat latihan ) yakni Dojang Karya, Dojang SMK Sadar Wisata, Dojang Budi Darma Cancar, Dojang SDK Kumba I dan Dojang Panti Asuhan Kasih.

Dilangsungkan di lantai dua SMA Karya Ruteng, ujian naik sabuk periode ketiga tahun 2018 ini diuji oleh Saboeum 3 DAN, Andi Jebarus dibantu para Seonbae.

Seperti dipantau, Saboeum Andi memberi beberapa materi yang diujikan terdiri dari kuda-kuda, gerakan-gerakan teknik dasar (tangkisan, pukulan, tendangan) dan jurus untuk setiap geup dari sabuk putih hingga sabuk merah.

Ketua Harian Taekwondo Manggarai, John Jihan mengatakan UKT merupakan agenda tahunan  dalam rangka menjaring taekwondoin berprestasi serta meningkatkan pembinaan mental dan karakter di kalangan taekwondoin.

“Para peserta ini akan dinilai berdasarkan ketepatan jurus dan gerakan. Untuk penilaiannya tergantung tingkat sabuk. Ujian dari sabuk putih sampai sabuk merah ini sudah disesuaikan materinya. Paserta ini memang disiapkan untuk menjadi taekwondoin berprestasi,” ujar John Jihan sembari mengatakan UKT ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (1-2/12).

Baca juga  Ada Peti Mati dan Salib Di Demo Privatisasi Pantai Pede

Selain untuk menjaring atlet yang dipersiapakn untuk berbagai tingkatan kejuaraan, UKT lanjut John Jihan memang diarahkan untuk memperkenalkan taekwondo dari usia SD hingga perguruan tinggi.

“Termasuk para yunior ini, mengenal taekwondo sama dengan mengenal proses pembentukan mental dan karakter  sejak dini,” cetusnya.

Pada 27 November 2018 empat orang pelatih Dojang di Manggarai juga telah mengikuti UKT Tingkat DAN Kukkiwon di Nagekeo . Para pelatih yang akan mendapat gelar I DAN itu masing-masing Saboeum Simplesius Suhardi, Saboeum Fidelis Lesing, Saboeum Saverius Sefrin Ros dan Saboeum Hendrikus Madur.

Pserta ujian memeragakan jurus tendangan dalam ujian naik sabuk, Minggu 2 Desember 2018 (Photo : floressmart).

Catatan prestasi

Olahraga bela diri taekwondo mulai dikembangkan  di Kabupaten Manggarai pada tahun 1986 silam. Salah satu tokoh yang membawa olahraga asal negeri Ginseng Korea ini ke Manggarai adalah Saboeum Daniel Pani Ratmo. Olahraga bela diri yang lebih banyak menggunakan gerakan kaki atau tendangan ini baru didaftarkan sebagai salah satu olahraga resmi di tubuh KONI Manggarai tahun 2000.

Baca juga  Kemendes Siap Gelar Festival Pranata Adat di Manggarai

Sejak saat itu panji taekwondoin Manggarai dibawah bimbingan para senior seperti Saboeum John Jihan, Saboeum Andi Jebarus dan Saboeum Petrus Hasbun terus berkibar dan mulai menorehkan catatan prestasi gemilang.

Meskipun Saboeum Andi Jebarus hijrah ke Manggarai Barat pada 2003 lalu dan membuka Dojang di Labuan Bajo namun semangat perjuangan para Saboeum di Ruteng tetap kokoh. Para taekwondoin di kota dingin pun tumbuh subur bak jamur di musim hujan.

Seiring dengan berjalannya waktu, taekwondoin dari berbagai dojang di Ruteng makin menunjukkan geliat prestasi. Catatan baiknya adalah sudah banyak koleksi medali yang telah diraih taekwondoin Manggarai dari berbagai kasta kejuaraan.

Pada bulan Maret 2018 lalu, atlet taekwondo Manggarai mengikuti turnamen internasional di Bali. Dalam kejuaraan bertajuk Open Tournament  International BNN Bali tersebut, taekwondoin Manggarai berhasil meraih 18 medali dari 20 atlet yang diikutkan dalam turnamen bergengsi tersebut.

Beberapa atlet yang berlaga di kelas prestasi dalam kejuaraan tersebut berhasil menyabet  medali. Leonardus Madut bahkan menekuk  atlet taekwondo dari Negeri Jiran Malaysia sehingga berhak menggondol satu emas.

Baca juga  Desakan Pemecatan Seluruh Komisioner KPUD Manggarai NTT

Masih di tahun 2018, taekwondoin Manggarai atas nama Daniel Barnes berhasil mendapat medali emas pada kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah . Dan pada September 2018, dalam kejuaraan Pekan Olahraga  Propinsi para atlet taekwondo asal Manggarai meraih 5 perunggu dan 2 emas  dari 9 kelas bertanding.

Dua atlet peraih emas tersebut kemudian terpilih mewakili taekwondoin Manggarai untuk masuk dalam dalam daftar altlet yang akan mengukuti pembinaan lanjutan menuju Pra PON di Jakarta tahun 2019 sebagai syarat untuk mendapat  tiket PON XX di Papua pada 2020 mendatang.

Salah satu peserta ujian melakukan split

Minim dukungan

Lebih lanjut John Jihan mengatakan, sederetan prestasi yang diraih para taekwondoin Manggarai didapat meski dalam kondisi yang serba terbatas belum lagi dukungan keuangan dari KONI Manggarai yang begitu minim.

Dalam keadaan serba terbatas ini, pengurus taekwondo Manggarai membutuhkan tambahan anggaran untuk pembinaan atlet dan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

“Kalau sarana dan prasaran kita cukup menunjang, saya yakin banyak prestasi yang dapat kita sumbangkan untuk Manggarai. Jika saja bantuan anggaran ke taekwondo ini cukup otomatis yang namanya kejuaraan daerah rutin kita laksanakan dalam rangka menjaring atlet yang berprestasi,” tutupnya. (js)

Tag: