Floressmart—Panitia seleksi CPNS 2018 tampak sibuk melayani para peserta yang hendak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sesi pertama. Tiga orang pengawas dari Kantor BKN Regional X Denpasar keluar masuk di ruang CAT (Computer Assisted Tes).
Genset berukuran jumbo yang terpasang di depan kantor BKPP Manggarai NTT, baru saja dinyalakan. Genset berwarna biru itu dipakai sejak Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada 4 hingga 15 November 2018 lalu.
Mulanya genset milik PLN ini disiagakan buat jaga-jaga mengantisipasi jika listrik sewaktu-waktu padam. Tapi hasil evaluasi panitia mengharuskan genset itu dinyalakan sepanjang ujian berlangsung. Maklum, listrik di kota Ruteng kerap mati hidup terlebih saat musim hujan.
Jelang jam delapan Kamis pagi (6/12) petugas di tempat registrasi hampir selesai mengabsens peserta ujian yang hendak ikut SKB. Di atas meja tersisa satu nama yang belum mengambil kartu ujian sampai petugas memanggilnya berkali-kali.
Secara kebetulan, salah seorang dari panitia mengenal wajah di dalam kertas karena sama-sama tinggal di Langgo Ujung Pandang Kelurahan Carep. Staf BKPP bernama Yuliana Pin itu lekas menghadap pimpinan meminta izin agar peserta yang diketahui bernama Rofina Natalia itu dijemput saja mumpung masih ada waktu.
Kepala BKPP Manggarai, Anggalus Angkat, mengamini usulan bawahannya itu. Yuliana Pin dan dua orang staf BKPP meluncur dengan mobil dinas. Itu sudah pukul 7.50 artinya ujian tinggal 10 menit lagi.
Di rumahnya, peserta yang dijemput masih sibuk megerjakan rutinitas pagi hari sebagai ibu rumah tangga. Yofin demikian nama panggilan Rofina Natalia kaget bukan main begitu mengetahui namanya ternyata dicatat sebagai peserta SKB yang harus mengikuti ujian sesi pertama yang hanya tersisa kurang dari 10 menit.
Saking mepetnya waktu, Yovin tidak sempat mandi. Situasi kalang kabut. Ia hanya bisa cuci muka kemudian pergi ke tempat ujian memakai seragam hitam putih.
Namun dalam perjalanan ke BKPP petugas yang menjemputnya resah. Jam telah menunjukkan pukul 08.00 WITA artinya ujian sudah dimulai sementara mereka masih melintas di depan Gereja St Mikhael Kumba.
Sejurus kemudian, mereka tiba di kantor BKPP. Yofin langsung berlari ke ruang registrasi. Beda dengan Yuliana sudah mulai down. Yuliana yang tadinya mengira semua peserta telah masuk ruang CAT semangat kembali begitu melihat peserta ujian sesi pertama masih duduk di ruang tunggu.
Rupanya ujian molor karena ada gangguan listrik. Listrik dari genset ke dua ruangan CAT belum stabil. Yuliana Pin kemudian menyusul Yofin ke Gedung Olahraga(GOR) untuk memberi tahu Yofin bahwa ujian belum mulai karena listrik di ruang CAT belum normal betul. Mujur bagi Yofin.
Ibu satu anak itu kemudian bergeser ke ruang tunggu dan bergabung dengan puluhan peserta lainnya yang menunggu jam ujian sejak tadi.
Selama di ruang tunggu,Rofina Natalia tak henti-hentinya memanjatkan syukur. Ia membayangkan seperti apa nasibnya jika pegawai BKPP Manggarai tidak menjemputnya padahal untuk formasi yang ia lamar hanya dirinya yang lolos passing grade pada SKD lalu. Ia nyaris kehilangan rezeki yang menggantung di depan matanya.
Ia dan peserta lainnya kemudian disuruh masuk ruang CAT. Jarum jam sudah 08.20 WITA. Semangat juang untuk mengerjakan setiap soal dengan baik ia tuntaskan selama 90 menit walau sejak medio November selepas Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) ia tak lagi membaca buku.
Dewi Fortuna memang lagi berpihak kepada perempuan kelahiran Genggo Sano Nggoang Manggarai Barat ini. Ia selesai tepat waktu dengan mengantongi nilai 280. Angka ini melebihi standar kumulatif 255 sebagaimana yang diatur dalam Permen PAN RB No 61 Tahun 2018.
Orang yang pertama kali dicari Yofin adalah Yuliana yang menunggu di dekat pintu keluar. Keduanya sama-sama menangis.
“Ini jalan Tuhan untuk merubah nasib saya. Terima kasih untuk Ibu Yuliana dan petugas BKPP yang secara spontan menjemput saya di rumah,” ujarnya.
Yuliana Pin kepada florressmart menuturkan, ia dan rekan sekantornya sempat tidak percaya upaya mereka telah menyelamatkan masa depan Yofin.
“Sepertinya sudah diatur sama Tuhan ya, bagaimana tadi kita terlambat tiba, dikirain ujian sudah mulai tapi ternyata ada gangguan listrik. Yofin ini memang lagi beruntung,” kata Yuliana yang merupakan Kabid Mutasi di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Manggarai.
Suami salah informasi
Rofina Natalia merupakan pelamar pada formasi Perawat Gigi Terampil di Puskesmas Watu Alo. Lulusan D-III Keperwatan Gigi ini satu-satunya yang lulus passing grade pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan perolehan nilai 308 mengalahkan lima pesaingnya. Dengan begitu Yofin berhak mendapat tiket ke SKB.
Jelang pelaksanaan SKB, ibu satu anak ini menyuruh suaminya untuk mengecek langsung di papan pengumuman BKPP. Namun suaminya itu tidak melihat nama Yofin. Karena minim informasi, Pasutri itu lantas berasumi mungkin Yofin mengikuti tes bersama pelamar kelompok perengkingan bukan dengan yang lolos passing grade.
“Saya ikut saja yang dibilang suami saya tanpa berusaha menanyakan lagi ke panitia,” ujarnya polos.
Dengan meraih nilai 280 SKB dan 309 SKD, Yofin dipastikan sebagai peserta CPNS yang lulus mengisi formasi Perawat Gigi Terampil di Puskesmas Watu Alo Kecamatan Wae Ri’i.
Yofin mengatakan, rangkaian peristiwa di Kamis pagi menjadi catatan bersejarah yang tak akan dilupakan.
“Ini pengalaman yang luar biasa. Mungkin ini memang rezeki yang ditetapkan Tuhan untuk saya,” katanya.
Sementara itu Plt Kepala BKK Manggarai Anggalus Angkat mengatakan,pihaknya selalu berusaha mencari tahu peserta yang tidak hadir registrasi. Kata dia, salah satu tujuan panitia membuat aturan agar proses regitrasi dilaksanakan satu jam sebelum tes untuk mengetahui hal-hal semacam itu.
“Bukan hanya Yofin, kami juga berusaha menjemput peserta di Kelurahan Wali seorang peserta ujian sesi ketiga yang tidak lapor diri. Napi sayangnya yang bersangkutan tidak ada di rumahnya padahal waktu ujian masih 20 menit lagi,” tutur Anggalus.
Dikatakan Anggalus, pada pelaksanaa SKD sebelumnya juga ada peserta yang berhasil dijemput namun pada akhirnya gagal ikut ujian karena terlambat tiba di BKPP.
“Ini aturannya ketat terlambat satu menit saja setelah pintu ruang CAT tutup ya out. Gagal sudah. Tapi yang terjadi dengan Yofin ini memang mungkin rezeki dia, padahal ia terlambat sudah 15 menit. Untung saja ujian belum mulai karena ada masalah teknis,” ungkapnya.
Menurut Anggalus, Yofin dipastikan lulus mengisi formasi yang dilamarnya. Karena dari lima orang yang melamar sebagai Perawat Gigi di Puskesma Watu Alo hanya Yofin yang lulus passing grade SKD dan ikut SKB. Nilai yang didapatnya juga di atas standar yang ditetapkan.
“Dia sudah lulus sebagai CPNS 2018,” kata Anggalus.
Untuk diketahui, jumlah peserta CPNS 2018 yang mengikuti TKB sebanyak 494 orang terdiri dari 66 orang yang lulus passing grade ditambah 429 orang peserta berdasarkan perengkingan sebagaimana diatur dalam PermenPAN RB Nomor 61 Tahun 2018.
“429 orang ini yang bertarung merebut 233 kursi formasi CPNS 2018,” kata Anggalus. (js)