Bawaslu Manggarai Buka Potensi Kerawanan Pemilu, Isu Politik Uang Jadi Trending Topic

Sosialisasi Kerjasama Pengembangan Pengawasan Partisipasif Pemilu Tahun 2019 yang digelar Bawaslu Manggarai Sabtu 15 Desember 2018. (Photo : floressmart).

Floressmart—Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Manggarai menyebut isu politik uang menjadi trending topic ditengah-tengah masyarakat saat ini dan berpotensi menjadi salah satu sengketa Pemilu yang bakal ditangani Bawaslu ke depan.

Untuk menekan terjadinya pelanggaran kepemiluan termasuk ulah caleg yang main uang, Bawaslu gencar melakukan sosialisasi tugas pengawasan partisipatif termasuk di kalangan jurnalis dan mahasiswa. Ini dalam rangka mengawal aktivitas 393 caleg dan tim suksesnya serta mengawasi 209.839 pemilih yang tersebar di 920 TPS di 12 kecamatan.

“Teman-teman tahu bahwa total caleg kita berjumlah 393 orang memperebutkan 35 kursi. Berdasarkan informasi masyarakat sudah ada yang bagi-bagi uang. Kalau faktanya sudah begitu maka sebanyak 285 orang caleg gagal pasti tidak tinggal diam, penyelenggara Pemilu siap didemo. Demonya pasti mendiskualifikasikan caleg yang curang itu,” ujar Heribertus Harun, Komisioner Bawaslu Manggarai dalam kegiatan Sosialisasi Kerjasama Pengembangan Pengawasan Partisipatif Pemilu tahun 2019 bersama belasan jurnalis dan aktivis PMKRI serta GMNI di Aula Efata Ruteng, Sabtu (15/12/2018).

Baca juga  Bupati Deno Teken NPHD, Dana Pilkada Manggarai Ditetapkan Rp26,1 Miliar

Yang diharapkan dari pengawasan partisipatif ini kata Heri Harun mengenai informasi awal dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, peserta pemilu, tim kampanye, pelaksana dan petugas kampanye, serta penyelenggara pemilu.

“Semua itu dipetakan melalui aktivitas pengawasan dan pemantauan proses dan tahapan-tahapan Pemilu. Keterlibatan teman-teman (wartawan dan mahasiswa) sangat diharapkan sehingga pelanggaran-pelanggaran atau temuan-temuan bisa dicegah dari sekarang,” katanya.

Baca juga  Melenceng dari yang Diajukan Penyelenggara, Duit Pilkada Manggarai 2020 Hanya Rp18,5 Miliar

Dijelaskan Heri Harun ,sosialisasi pengawasan partisipasi Pemilu oleh Bawaslu Manggarai bersama awak media dan mahasiswa merupakan lanjutan dari kegiatan serupa tahun 2017. Sosialisasi yang sama juga telah dijalin hingga ke tokoh-tokoh lintas agama termasuk pihak Keuskupan Ruteng.

“Kalau ada Surat Gembala yang diterbitkan Uskup Ruteng tentang Pemilu 2019 juga merupakan hasil input dari Bawaslu, artinya Gereja telah ambil bagian dalam tugas partisipasi itu,” ungkapnya.

Peta kerawanan

Dalam kesempatan itu Heri Harun juga memaparkan kondisi peta politik di Manggarai saat ini termasuk intensitas kampanye di lima Dapil.

Disampaikan Heri Harun, Manggarai merupakan daerah kategori sedang dari sisi kerawan berdasarkan data lapangan yang telah dikaji Bawaslu RI. Meski dikategorikan sedang, namun skor nilainya lanjut Heri, masih bisa ke tinggi mengingat intensitas aktivitas para caleg.

Baca juga  Polemik Dana Pilkada 2020, Penjabat Sekda: Kemampuan Fiskal Manggarai Rendah

“Untuk aktivitas kampanye sejauh ini berada pada angka 56,25 persen. Yang tinggi aktivitas kampanye di Dapil Wae Ri’i dan Rahong Utara kemudian Dapil Langke Rembong serta Dapil Ruteng Lelak. Sementara Satar Mese dan Cibal Reo belum begitu ramai. Kemudian survey hak pilih kita 80 persen dan keterlibatan gender mencapai 100 persen,” urainya.

Selain disibukkan oleh tugas pengawasan, Bawaslu Manggarai lanjut Heri tengah mencari 1.130 pengawas TPS yang akan disebarkan ke 970 TPS pada hari pemungutan suara 17 April 2019.

“Kita berharap status kerawanan jangan naik tetap sedang supaya pengawasan kita sesuaikan dengan personil yang ada ditambah pengawasan partisipasi dari masyarakat. Prinsip dari pengawasan partisipasi ini adalah melaporkan segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh peserta Pemilu,” kata mantan wartawan surat kabar ini. (js)

Tag: