Sekertaris Dinkes : Sebut Mobil Dinas Dipakai Kampanye Itu Fitnah

Mobil dinas milik Dinkes Manggarai yang dianggap dipakai untuk kepentingan politik (Photo : facebook Marsel Ahang)

Floressmart—Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Kanisius Nasak membantah tuduhan Marsel yang menyebut ia dan istrinya menggunakan mobil dinas untuk kepentingan politik. Kanisius Nasak menilai sesumbar Marsel Ahang di media sengaja untuk merusak reputasi istrinya sebagai salah satu calon legislatif.

“Ursula Anur istri saya tidak pernah memanfaatkan kendaraan dinas untuk kepentingan politiknya. Berita itu sebagai bentuk fitnah dan pencemaran nama baik karena tidak sesuai dengan fakta yang terjadi,” katanya dihubungi Senin 24 Desember 2018.

Nasak menjelaskan, ia ke Cancar pada Jumat 21 Desember atas permintaan Direktur Rumah Sakit St Rafael Cancar untuk meninjau pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang sudah selesai dikerjakan. Pembangunan IPAL yang dimaksud kata Kanisius Nasak merupakan hibah dari APBD Kabupaten Manggarai tahun 2018.

“Saya ke Cancar itu ada dasarnya, pertama; Surat permohonan Direktur Rumah Sakit Umum ST. Rafael Cancar Nomor 1.01/RS.Rf/7499/VI/2018 Tanggal 06 Juni 2018 prihal Permohonan Tenaga dalam Negoisasi Harga yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Kedua, Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Nomor 1174/050/Dinkes/VI/2018 Tanggal 03 Juli 2018 prihal Pengiriman Nama Tenaga untuk Negoisasi Harga (Jawaban atas Surat Permohonan Direktur Rumah Sakit Umum ST. Rafael Cancar Nomor 1.01/RS.Rf/7499/VI/2018 Tanggal 06 Juni 2018),” urainya.

Baca juga  Laporan Ahang ke KPK dan Media yang Tidak Berimbang Upaya Merusak Reputasi Bupati Deno

Ia menerangkan, pada hari itu suster Maria (Direktur RS St Rafel) menghubunginya pukul 11. 24 WITA namun Kanis tidak menjawab karena masih ada pekerjaan kantor yang mesti diselesaikan. Namun ia menghubungi kembali Direktur RS St. Rafael sekitar pukul 11.26 WITA.

“Suster saat itu ternyata sedang berada di Ruteng, ia mememinta bantuan untuk meninjau pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang sudah selesai dikerjakan,” terangnya.

Pada pukul 11.42 WITA lanjut dia, seorang suster dari RS St. Rafael bernama suster Lusia kemudian mengirimkan pesan whatsapp menanyakan jam berapa ia ke Cancar. Kanis ke suster Lusia menjawab baru bisa ke Cancar setelah pulang kantor.

“Ada semua bukti percakapan,” sebutnya.

Kanis bercerita bahwa ia kemudian mengajak istri ( Ursula) supaya sekaligus menjenguk seorang keluarga dekat yang sedang dirawat di RS St. Rafael Cancar. Keduanya kata Kanis, tiba di rumah sakit Cancar kurang lebih pukul 16.00 WITA.

“Sekitar satu jam kami berada di lokasi pembangunan IPAL untuk menjelaskan kepada pihak rumah sakit terkait langkah-langkah yang dikerjakan setelah pembangunan IPAL selesai, antara lain pembentukan panitia PHO dan hal teknis lainnya,” bebernya.

Terkait istrinya (Ursula) yang ikut bersamanya, ia menjelaskan bahwa istrinya itu diajak untuk membesuk keluarga yang sakit bukan untuk urusan IPAL.

Baca juga  Soal Kuitansi Fiktif PKK, Kepala DPMD Ancam Pidanakan Marsel Ahang

“Kehadiran istri saya Ursula Anur itu dalam rangka  menjenguk tanta Maria Lues  yang masih dirawat di RS. Rafael Cancar, kamar nomor 8″ungkapnya.

Menurut dia, penggunaan kendaraan dinas ke Cancar pada Jumat 21 Desember itu masih dalam konteks pelayanan kepada masyarakat bukan untuk kepentingan politik.

“Tugas koordinasi itu sudah dilaksanakan sejak dikeluarkan surat penugasan. Semua yang kami lakukan untuk menjawab permintaan para Suster selaku masyarakat Manggarai,”cetusnya.

Setelah menjenguk Maria Lues, lanjut Kanis, ia dan istrinya menyambangi rumah keluarga mereka untuk bertemu kerbat yang datang dari Jakarta. Itu sekitar pukul 18.00 WITA.

“Setelah dua jam di rumah sakit (St. Rafel) saya dan istri pamit dan mampir ke rumah Bapak Stefanus Nahat yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari RS St. Rafael. Kami kesana untuk menjumpai adik Safrin. Safrin itu salah satu keluarga yang baru datang dari Jakarta” tuturnya.

Namun di dalam rumah ia hanya melihat mama Eksel istri dari Stefanus Nahat.

“Mama eksel menyampaikan kepada kami bahwa Safrin sementara berada di kuburan untuk bakar lilin,” imbuhnya.

Mendengar jawaban itu kata dia,keduanya pun langsung pamit pulang ke Ruteng.

Siap hadirkan saksi

Kanis Nasak mengaku usai pamitan, ia menerima telpon dari pimpinannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dr. Yulianus Weng yang menginformasikan bahwa anggota DPRD bernama Marsel Ahang telah melaporkan bahwa mobil dinas milik Dinkes digunakan untuk kampanye istrinya.

Baca juga  Marsel Ahang : Eksekutif Buka Daftar Oknum DPRD Yang Kerja Proyek

“Pak Kanis ada telephone dari Marsel Ahang bahwa istri pak Kanis melakukan kampanye menggunakan mobil dinas,” kata Kanis meniru pernyataan pimpinannya itu.

Merasa kaget dengan informasi dari Kadis Kesehatan Manggarai, Kanis segera menghubungi Marsel Ahang pada pukul 18.11 WITA untuk memberi penjelasan tetapi legislator Partai PKS itu tidak menjawab.

Dalam perjalanan menuju ke Ruteng, kata Kanis, ia menjelaskan kronolgi dan  klarifikasi ke atasannya. Kepada pimpinannya ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya sementara menjalankan tugas yang dipercayakan oleh Dinas Kesehatan.

“Karena menjalankan tugas dinas maka kami pun menggunakan kendaraan dinas. Kehadiran saya di Cancar atas permintaan suster Direktur RS St. Rafael  untuk koordinasi proyek swakelola IPAL yang bersumber dari dana HIBAH Kabupaten Manggarai. Sebelum jalan ke Cancar saya sempat mengajak staf bernama Olin supaya ikut dengan saya tapi Olin itu ternyata sedang ke luar kota”pungkasnya.

Jika kehadiran ia dan istrinya dituding sebagai bentuk pelanggaran kampanye, Kanis menegaskan pihaknya siap menghadirkan sejumlah pihak sebagai saksi antara lain Direktur RS St. Rafael Cancar, Suster Lusia, Marsel (staff rumah sakitr), para tukang, Stefanus Nahat dan Mama Eksel (istri dari Stefanus Nahat).

Seperti diketahui, masalah ini mencuat setelah Marsel Ahang mengunggah foto mobil dinas warna putih terpakir di depan rumah warga di Cancar. Dalam keterangan di facebook, Marsel Ahang menulis mobil plat merah milik Dinkes Manggarai itu dipakai untuk kampanye politik. (js)

Tag: