Floressmart—Dua orang siswa kelas 3 SMA St Thomas Aquinas Ruteng menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang, Jumat 1 Februari 2019. Satu korban bernama Yansen Nguru menderita luka parah di bagian kepala sementara Lian Barut mengalami lebam pada wajah dan rusuk.
Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit dr Ben Mboi Ruteng untuk mendapat perawatan medis. Yansen yang mengalami luka bocor di kepalanya mendapat tujuh jahitan. Begitu juga dengan temannya Lian mendapat perawatan di ruang IGD.
Dua orang korban asal Kelurahan Tenda ini kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Manggarai.
Ditemui usai pemeriksaan Jumat malam, Yansen menuturkan pengeroyokan tersebut terjadi pada pukul 15 WITA di depan gerbang SMA St Aquinas saat keduanya hendak pulang sekolah.
“Awalnya saya ingin menolong Lian yang digebuk di depan gerbang. Tapi saya justru diserang dan sempat jatuh kemudian dipukul pakai kayu balok di bagian rusuk. Kemudian saya bangun ingin mengejar yang pukul saya terus tiba-tiba dari belakang orang hantam saya di kepala. Saya kira basah apa padahal darah,” kata Yansen sambil memperlihat luka di kepalanya yang telah dijahit.
Dalam pengeroyokan itu kata Yansen, ia mengenal salah seorang pelaku yakni Wahyu yang adalah murid kelas II sekolah itu.
“Saya sempat lihat Wahyu yang tunjuk-tunjuk Lian kemudian yang lainnya datang keroyok,” tambahnya.
Senada dengan Yansen, korban Lian barut menduga kuat Wahyu terlibat dalam pengeroyokan itu.
“Wahyu awalnya tanya saya kamu anak dari Labuan Bajo to sambil tunjuk muka saya. Terus saya lihat ada yang turun dari mobil Avansa warna putih dan menyerang saya, ada juga yang tenteng helm pukul saya,” tuturnya.
Yansen dan Lian mengaku tidak pernah terlihat masalah dengan siapapun selama ini termasuk di internal SMA Aquinas. Memang diakui keduanya bahwa sebelum mereka dikeroyok sempat terjadi keributan antara murid kelas 3 dan kelas 2 namun mereka tidak tahu persis masalah itu. Keributan itu terjadi di tengah-tengah acara hari ulang tahun sekolah.
“Sempat ada ribut tapi bukan dengan kami,” kata keduanya.
Sementara orang tua Lian, Agustinus Barut kepada penyidik mendesak agar para pelaku harus ditangkap untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Polisi harus tangkap mereka itu. Siapa pun mereka apalagi ada pengakuan anak saya bahwa ada nama Wahyu, anak itu dulu yang ditangkap. Dari situ kan bisa ungkap semuanya,” kata Tua Golo ( Kepala Kampung) Tenda Ruteng ini.
“Kami minta jangan lepas itu mobil Avansa yang telah diamankan di Polres . Itukan mobilnya pelaku, tinggal tangkap mereka to,” tambahnya.
Seperti dipantau media ini, Mapolres Manggarai memang sempat didatangi massa dari Tenda. Mereka datang mendesak polisi untuk segera menangkap para pelaku. (js)