Jalan 6,6 KM di Desa Watu Baur Jadi Kado Istimewa TMMD 2019

Lokasi TMMD jalan yang menghubungkan Dusun Racang dan Dusun Lada di Desa Watu Baur (Photo : floressmart).

Floressmart- Kodim 1612 Manggarai menuntaskan kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) di Desa Watu Baur Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan jalan terpanjang yang dirintis TNI sejak TMMD hadir di bumi Nuca Lale.

Hasilnya, TNI tuntas membuka jalan baru sepanjang 6,6 km yang menghubungkan Dusun Racang dengan Dusun Lada serta  beberapa desa tetangga di wilayah pegunungan.

Untuk mendukung TNI, Pemkab Manggarai mengerahkan tiga alat berat untuk membuka jalan di desa berpenduduk 700 jiwa tersebut. Selain meretas isolasi, TNI juga memperbaiki rumah ibadat serta membangun Poskamling.

TMMD ke-104 ini akhirnya ditutup secara resmi oleh Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Syaiful Rahman. Upacara penutupan dilangsungkan di lapangan SD Inpres Watu Baur, Desa Watu Baur, Kamis 27 Maret 2019.

Upacara penutupan TMMD itu dihadiri ratusan prajurit TNI, anggota Polres Manggarai, Polair Reok, Brimob Subden B Ruteng, unsur BUMN, ASN dan pramuka. Brigjen Syaiful dalam kesempatan itu membacakan amanat KASAD, Jenderal TNI Andika Perkasa selaku penanggung jawab TMMD 2019 yang dilaksanakan secara serempak di 50 kabupaten kota di Indonesia.

Brigjen Syaiful juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi penuh masyarakat dari mulai pembukaan TMMD sejak 26 Februari 2019.

Danrem 161 Wisakti Kupang Brigjen Syaiful Rahman dan Bupati Manggarai Deno Kamelus meninjau jalan yang dibuka TNI di Desa Watu Baur (Photo : floressmart).

Tinjau lokasi

Sebelum meninggalkan Desa Watu Baur, Brigjen TNI Syaiful Rahman meninjau lokasi TMMD. Sang jenderal dan Bupati Manggarai Deno Kamelus serta Dandim 1612 Manggarai, Letkol Inf Rudi Markiano Simangunsong masing-masing mengendarai motor trail milik TNI.

Sekitar 30 menit menyusuri medan menanjak di bawah pegunungan Golo Kaca, Brigjen Syaiful beberapa kali berhenti lantas mengomentari potensi perkebunan di wilayah perbuktitan Watu Baur. Ia takjub karena lokasi TMMD dikelilingi pohon Jambu Mente dan Kemiri.

“Kami baru saja menutup TMMD ke-104 di Kabupaten Manggarai yang berpusat di desa Watu Baur. Jadi kita sedang berada di lokasi pembangunan jalan 6.600 meter yang menghubungkan Dusun Racang dengan Dusun Lada yang selama ini belum ditembus. Saya kira ini salah satu desa yang subur, lihat saja perkebunan jambu mente dan kemiri yang begitu luas ,” kata Brigjen Syaiful kepada ViVa.

Dijelaskan Danrem Syaiful, tugas TMMD sesungguhnya untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah demi kesejahteraan rakyat. Ia pun berharap agar hasil kerja TMMD ini dijaga untuk kebaikan bersama.

“Manfaat dari TMMD ini tidak saja bentuk fisik namun kita tidak boleh lupa bahwa ada manfaat non fisik yang kita dapatkan yaitu kebersamaan antara aparat dengan masyarakat, ini yang terus digelorakan. Maka apa yang kita bangun ini tidak ada gunanya jika tidak dijaga. Saya berharap tetaplah bergotong-royong antara aparat dengan masyarakat dalam segala hal,” tambahnya.

Bupati Manggarai Deno Kamelus menerangkan bahwa kerja gotong royong TNI dan masyarakat merupakan modal pembangunan yang manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak.

“Jujur saja memang 6 kilo itu kalau dikerjakan dengan metode proyek saya kira itu tidak selesai dalam tempo 1 bulan mungkin 1 tahun. Kita berharap apa yang telah dikerjakan TNI dengan pemerintah dan semua elemen yang lainnya merupakan modal besar yang terus kita bangun di Kabupaten Manggarai ini,” tuturnya.

Bupati Deno mengatakan, jalur yang dibuka TNI pasti akan ditingkatkan menjadi jalan telford dan kemudian jalan aspal menggunakan APBD dan Dana Desa.

Sementara Kepala Desa Watu Baur, Albinus Lambung yang ikut dalam rombongan trail  menjelaskan bahwa jalan sepanjang 6,6 km tersebut merupakan kado istimewa bagi warga dua dusun yakni dusun Racang dan Lada. Meski belum diaspal namun kehadiran jalan tersebut menurutnya sangat membantu.

“Banyak manfaat yang kita dapatkan dari pembukaan jalan ini. Contoh, sebelumnya ongkos pikul jambu mente ke kampung Racang Rp 50 ribu per karung, itu pun tidak semua orang mau karena jauh. Tapi sekarang dengan motor hanya Rp 10 ribu rupiah,” bebernya.

TMMD lanjutnya juga merupakan berkah bagi anak-anak Watu Baur yang bersekolah di SMP Satu Atap (Satap) Mahima Desa Rura berjarak 12 kilo meter dari Watu Baur.

“Selama ini anak-anak kami mesti jalan 2 jam ke sekolah (SMP Satap Mahima) melewati Rura. Jalannya memutar lebih dari 10 kilo. Sekarang jalan kaki hanya 5 kilo meter,” ujarnya. (js)