Cekcok Rumah Tangga di Cancar, Suami Wafat Akibat Ditinju Istri

Wanita yang meninju pasangannya hingga tewas usai memberi keterangan di Mapolres Manggarai, Sabtu malam 15 Juni 2019.

Floressmart- Ernestin Ida Mamur menceritakan pertengkaran dia dengan pasangannya Hironimus Ganar yang menyebabkan pria 59 tahun itu meninggal dunia akibat ditinju di bagian tengkuk oleh Ernestin.

Kepada wartawan di Mapolres Manggarai NTT, Sabtu malam 16 Juni 2016, perempuan 53 tahun ini menuturkan bahwa keributan antara dia dan pasangannya dipicu hal sepele.

“Di rumah kami dua memang sering beda pendapat dan selalu berakhir dengan keributan, cakar mencakar, pokoknya begitu. Tapi yang tadi ini masalah kecil, biasalah hidup rumah tangga. Saya hanya tinju ditengkuknya karena dia (korban) menggigit tangan saya,” tutur Ernestin sambil memperlihatkan jari telunjuk tangan kirinya yang masih berdarah.

Baca juga  Di Poco Ranaka Manggarai Timur, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung

Pertengkaran itu terjadi di rumah Ernestin di Cancar Kelurahan Wae Belang Kecamatan Ruteng sekira pukul 18.00 WITA. Usai memukul satu kali pada bagian tengkuk Hironimus lanjut Ernestin, pasangannya itu langsung jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.

“Saya sendiri mengira suami saya hanya pingsan. Karena apalah artinya tangan perempuan ka Pak. Memang saya juga cakar-cakar dia di muka sama tangannya. Karena tidak sadarkan diri, kemudian saya panggil tetangga dan membawa suami saya ke Rumah Sakit St. Rafael Cancar. Tapi sampai di rumah sakit dokter bilang Bapa Mus sudah meninggal,” ungkapnya seperti dikutip dari laman ViVa.co.id.

Baca juga  Jasad Bayi Ditemukan Mengambang di Kali Wae Ces Ruteng

Sadar dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa pasangannya, Ernestin pun langsung menyerahkan diri ke pihak berwajib.

“Setelah tau dia sudah meninggal saya langsung ke sini (Polres Manggarai). Saya menyesal dan siap menerima hukuman apapun,” imbuhnya.

Pasangan kumpul kebo

Meski sudah tinggal satu rumah selama 9 tahun tetapi Wihelmus Ganar dan Ernestin merupakan pasangan tanpa ikatan perkawinan yang sah alias kumpul kebo. Ernestin sendiri merupakan ibu lima orang anak yang ditinggal mati suaminya pada tahun 2010 sementara Hironimus merupakan pensiunan ASN yang masih memiliki keluarga.

“Sembilan tahun sudah kami bersama. Kalau dia merupakan suami kedua, suami saya yang pertama meninggal. Bapa Nimus ini masih ada istri dan anak-anaknya di Ruteng sini,” akunya.

Baca juga  Berhalusinasi, Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Poco Ranaka Timur Bilang Nenek Tua yang Suruh

Selama menjalin hubungan sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah, Ernestin dan korban sering bertengkar bahkan beberapa kali diselesaikan di polisi.

“Kalau tidak salah ada 10 kali kami ribut yang sampai lapor ke Polres. Selalu ada kata-kata kasar yang menuduh saya yang tidak-tidak, seperti olok saya perempuan pelacur. Itu yang saya tidak terima,” bebernya.

Penyidik Polres Manggarai belum bisa menjelaskan pasal yang dikenakan kepada Ernestin.

“Nanti tunggu dari Pak Kasat Serse saja,” kata seorang penyidik.

Sementara itu jenazah Hironimus Ganar telah disemayamkan di rumahnya di Kelurahan Lawir Ruteng. Hironimus meninggal dengan sejumlah luka cakar di wajah serta telinga yang mengeluarkan darah. (js)

Tag: