Floressmart- Camat Reok, Kanisius Tonga mengatakan permasalahan sampah di Reok merupakan masalah bersama. Melempar kesalahan kepada pemerintah menurutnya merupakan cara yang keliru.
“Kalau masyarakat atau pendemo dari elemen mahasiswa mempersalahkan pemerintah kecamatan atau Pemda amatlah keliru,” demikian Camat Reok Kanisius Tonga menanggapi aksi demo mahasiswa Kamis kemarin.
Menurut dia pemerintah tidak apatis sebagaimana ditudingkan pendemo. Persoalan sampah kata Camat Tonga telah diusulkan melalui Musrenbang kecamatan sampai Musrenbang kabupaten sejak tahun 2017 dan telah direspon melalui alokasi anggaran pada tahun 2018 dan 2019.
“Persoalannya adalah Lokasi TPA ( Tempat Pengolahan Akhir) yang diusul Camat Reok tidak layak secara secara teknis karenan tidak sesuai Rencana Umum Tata Ruang. Hal ini sudah saya jelaskan kepada mahasiswa pendemo di kantor camat Reok pada saat demo pertama tanggal 16 Agustus 2019,” katanya melalui WhatsApp, Jumat 22 Agustus 2019.
“Patut disayangkan demo mahasiswa kemarin sangat tidak terpuji. Membawa sampah di kantor camat adalah pendidikan yang tidak cerdas kepada masyarakat Kecamatan Reok. Pemerintah tidak kebal kritik tapi harus dengan solusi,” ujarnya menambahkan.
Dia menilai aksi emo yang mahasiswa kemarin itu hanya sebuah sensasi karena tidak memberi solusi terhadap benang kusut masalah sampah.
Diakuinya, oemerintah klKecamatan Reok masih berupaya cari lokasi TPA dan diminta kepada seluruh masyarakat Kecamatan Reok untuk menginformasikan kepada pemerintah jika ada lahan utk TPA.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai siap membeli dan harganya sesuai NJOP,” tulisnya.
PergerakanMahasiswa Manggarai (PMM) berunjuk rasa terkait masalah sampah di Kecamatan Reok, Kamis 22 Agustus 2019. Aksi demo digelar di beberapa lokasi yakni Pasar Inpres Reo, komplek pertokoan Reo, Kelurahan Reo serta kantor Kecamatan Reok.
Selain berorasi mahasiswa juga menumpukkan sampah di pintu masuk kantor camat Reok.(js)