Floressmart- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur membangun kembali crossway Wae Musur hilir yang hancur akibat banjir bandang tahun 2012 yang membuat akses yang menghubungkan Kecamatan Borong dan Kecamatan Ranas Mese terisolasi.
Pengerjaan jembatan crossway ini tidak dianggarkan APBD melainkan menggunakan biaya CSR pihak swasta, sumbangan para kontraktor dan bantuan perorangan.
Peletakan batu pertama pembangunan crossway dilakukan Selasa 3 Desember 2019 oleh Bupati Andreas Agas. Seperti dipantau media ini, pemerintah dan masyarakat sekitar Wae Musur melaksanakan ritus adat tesi memohon kepada leluhur agar pengerjaan crossway berjalan lancar. Ritus ditutup dengan penyembelihan ayam jantan merah.
Bupati Andreas Agas kepada pewarta mengatakan, tahun 2020 mendatang pemerintah menganggarkan dana pengerjaan hotmix dari pertigaan Sok hingga Wae Musur sebesar Rp8 milir rupiah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ditambah Rp1 miliar pada perubahan anggaran 2020 untuk mengerjakan crossway kedua dan ketiga menuju Kampung Nanga Lanang.
“Untuk menyambut pengerjaan hotmix itu kita buat crossway yang pertama di sini. Ini tidak dianggarkan oleh Pemda ini kita bangun gotong royong semua orang bisa menyumbang apapun supaya material tidak beli alat juga alat PU punya, ini teman-teman DPR juga sumbang, ada kontraktor. Untuk dua crossway menuju Nanga Lanang kita kerjakan pada perubahan tahun depan (2020) Rp1 miliar swakelola,” ujarnya.
Disampaikan Bupati Agas, jalur Sok-Nanga Lanang merupakan jalur strategis nasional poros selatan yang melintasi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.
“Karena ini adalah jalur strategis nasional saya berharap bisa dikerjakan tuntas oleh APBN. Kalau dihitung bisa menghabiskan Rp75 miliar. Jika dibangun jembatan maka habis di situ semua DAU kita. Makanya kita kerja pelan-pelan sambil tunggu perhatian pemerintah pusat,” katanya.
Kabar gembira ini ia sampaikan bertepatan dengan HUT Hari Bakti PU ke-74. Hadir bersama Bupati Agas di Wae Musur antara lain anggota Komisi Informasi Pusat, Roman Ndau Lendong, Ketua Komisi Informasi NTT, Pius Rengka, Anggota DPRD Propinsi NTT, Hans Rumat, Anggota DPRD Matim Tarsi Syukur, Wakapolres Manggarai Kompol Thoby Tamonob, Kadis PU Yoseph Marto serta sejumlah pimpinan OPD.
“Peletakan batu pertama crossway bertepatan dengan Hari Bakti PU ke-74 namanya Hari Bakti ya kita kerja. Crossway ini nanti dikerjakakan banyak orang, saya sendiri nanti ikut kerja,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pengerjaan crossway pertama ini melibatkan masyarakat dan TNI dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp100 juta rupiah.
“Saya sudah tanya Kadis PU tadi, berapa lama kerja ini katanya 3 minggu,”
Pembangunan crossway, kata Andreas Agas tidak saja memperlanjar arus transportasi tapi juga memberi efek ekonomi bagi masyarakat.
“Cita-cita saya di Manggarai Timur ini, kita manfaatkan kali-kali kecil, kita bendung kali, supaya air jangan mengalir ke laut. Saya ngiler ini, kita di Borong air tidak ada tapi di sini air mengalir terus ke laut kita buang terus, coba ini di tampung dibuat kolam, jadi daerah pariwisata, saat musim kering ini bisa disedot, untuk kepentingan masyarakat,” terangnya. (js)