Pejabat di Manggarai Barat Duel di Kantor Bupati

Foto repro dari video perkelahian Rian Gampar Vs Paulus Jeramun

Floressmart- Baku hantam antara pejabat terjadi di Kantor Bupati Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Rabu 4 Maret 2020 sekira pukul 12.00 WITA.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompi), Rian Gampar duel melawan Kabag Organisasi, Paulus Jeramun.

Perkelahian itupun direkam oleh pegawai di Kantor Bupati Mabar. Video berdurasi hampir 5 menit itu memperlihatkan sengitnya baku pukul Gampar Vs Jeramun bahkan Rian Gampar sempat terjatuh akibat terkena tendangan sementara Jeramun mendapat bogem mentah di bagian wajah.

Baca juga  Gugus Tugas NTT Umumkan 12 Kasus Positif Covid-19, Terbanyak dari Manggarai Barat

Berawal dari ancaman

Paulus Jeramun, ketika duhubungi media ini mengaku, sebelum perkelahian, ia mengetahui adanya ancaman dari Rian Gampar yang ditayangkan di story WhatsApp milik Rian.

Paulus kemudian ingin membuktikan ancaman Rian terhadapnya dengan cara sengaja melintas di depan kantor Rian Gampar.

“Ternyata betul apa yang dia tulis di status WhatsApp benar. Saat kami berpapasan dia duluan serang dan terjadilah duel,” ujar Paulus Jeramun.

Baca juga  SDM Unggul Indonesia Maju, SDM Anak Muda Unggul Mabar Mantap!

Paulus Jeramun yang merasa diserang duluan memilih langsung menghadap Bupati Gusti Dula melaporkan kejadian tersebut sementara Kabag Rian Gampar memilih menenangkan diri di ruang kerjanya.

Kabag organisasi itu belakangan ini mendapat informasi bahwa Rian Gampar sangat membencinya bahkan Rian menghasut stafnya untuk memusuhi Paulus Jeramun yang adalah mantan Kabag Prokopim.

Sabotase informasi

Ditemui terpisah, Rian Gampar mengaku keributan itu terjadi sebagai akumulasi kekesalan dia kepada Paulus Jeramun.

Baca juga  Bupati Manggarai Barat Serahkan Minibus untuk BUMDes

Dimata Rian, Jeramun dicap suka mengintervensi tugas-tugas protokoler.
Dia juga menuturkan, perseteruan keduanya soal pengelolaan website protokoler Mabar yang menurutnya disabotase Paulus selaku admin.

“Dia (Jeramun) berkali-kali dibilangin agar jangan memposting berita-berita yang dia buat ke grup Prokopim, baik grup WhatsApp maupun Facebook tapi yang terjadi dia ngotot padahal dia bukan Kabag Protokol lagi,” katanya.

Akibatnya, sambung dia, kegiatan-kegiatan pemerintahan atau informasi strategis lainnya menjadi liar

“Wartawan sering komplain ke saya, mereka tanya kebenaran beberapa informasi, itu tadi karena ada lagi posting lain,” imbuhnya. (js)

Beri rating artikel ini!
Tag: