
Bacabup Heribertus Nabit saat memaparkan visi misi tingkat DPC Demokrat Kabupaten Manggarai. (photo: floressmart)
Floressmart- Partai Demokrat Kabupaten Manggarai NTT menggelar pemaparan visi misi para bakal calon bupati maupun wakil bupati yang berlangsung di ruang pertemuan Efata Ruteng, Senin 9 Maret 2020.
Kegiatan ini digagas bersama DPD PD Provinsi NTT dan DPC PD Kabupaten Manggarai. Acara pemaparan visi misi dihadiri 4 bakal calon yakni bakal calon wakil bupati (Wabup petahana) Viktor Madur, bakal calon bupati Heribertus L Nabit, pasangan bakal cabup cawabup Gusti Ganggut – Mantovani Tapung serta bakal calon wakil bupati Ardianus Suwardi.
Dalam sesi penyampaian visi misi Bacabup Heribertus Nabit menjadi pemapar pertama.
Dalam paparannya, Heri Nabit langsung mengulas jargon perubahan yang dibingkai dalam ‘ kode’ ( Heribertus Nabit-Heribertus Ngabut) yakni “Kerja Bersama Maju Sama-sama”.
Heri dalam kesempatan ini menjelaskan secara garis besar jargon ‘Perubahan’ yang menjadi tagline Heri-Heri. Ia berkata, jargon tersebut datang dari akar rumput.
“Di jalan-jalan di Manggarai sekarang ada gambar saya dengan Pak Heri Ngabut, jargonnya satu yaitu perubahan. Perubahan itu bukan cita-cita kami tapi kami menjemput apa yang menjadi keinginan masyarakat jadi perubahan itu awalnya adalah keinginan masyarakat yang kami kumpulkan dan kami suarakan menjadi cita-cita politik,” ujarnya.
Heri dalam paparanya mengumpamakan tagline “Ganti Bupati” dengan gerakan reformasi ganti Presiden.
“Kalau dulu tahun 1997-1998 orang bilang reformasi untuk membungkus ide ganti Presiden kalau sekarang rakyat Manggarai memilih kata perubahan. Kalau saya bilang ke masyarakat perubahan itu apa, ganti Bupati. Jadi kebosanan dan kejenuhan orang kemudian tidak terlihatnya pembangunan di mana-mana itu menyebabkan masyarakat mengangkat sebuah jargon yaitu perubahan,” tuturnya.
Heri kemudian menyindir kepemimpinan Bupati Deno Kamelus dan Wabup Viktor Madur yang tidak partisipatif.
“Bapak Ibu sekalian, yang kurang dari Manggarai hari ini dalam 4 tahun terakhir ini adalah orang kerja masing-masing, pemerintah jalan sendiri, gereja jalan sendiri, pengusaha jalan sendiri swasta jalan sendiri, koperasi dibiarkan jalan sendiri itulah kenapa masyarakat kemudian tidak tahu harus kemana,” ungkap Heri Nabit.
Pada bagian lain pemaparan visi misinya, Heri Nabit mengeritik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai yang melorot ke angka 3 persen.
“Bapak ibu sekalian ini grafiknya pertumbuhan ekonomi. Jangan bicara tentang pemberantasan kemiskinan kalau pertumbuhan ekonomi di bawah 5%. Dari tahun 2010 sampai 2013 kita mencapai puncak 5,3%. Tahun 2016-2018 berkisar 5%. Jangan bicara sejahtera kalau 5%. Karena kekurangan pemerintah saat ini dalam strategi ekonomi. Kalau kita bicara strategi ekonomi maka hari ini kita bicara strategi pertanian,” papar Nabit.
Heri kemudian mengulas lagi makna perubahan yang sesungguhnya. Menurut dia, ganti bupati merupakan aksi dan solusi. Makna perubahan yang diusung pasangan Heri-Heri tambahnya menghadirkan perubahan nyata di segala lini pembangunan bukan fatamorgana.
“Kebutuhan masyarakat hari-hari ini adalah perubahan seperti saya bilang ganti bupati. Itu saja, kenapa, karena kalau kami dipaket Heri-Heri kita bicara tentang perubahan yang pasti bukan yang yang tidak pasti bukan yang berbasiskan siapa tahu no tidak. Kalau orang yang sama apapun yang dibuat akan menghasilkan barang yang sama. dan bisa dibalik orang yang sama hasilnya siapa tahu ada yang baru,” kata Heri disusul tepuk tangan para pendukungnya.
Setelah Heri, kemudian bicara berurutan Ardi Suwardi, Viktor Madur, pasangan Gusti Ganggut-Mantovani Tapung. (js)