Waspada Corona, Petugas Medis Ukur Suhu Tubuh Penumpang Pesawat, Pelabuhan, Terminal dan Tamu Hotel

Pengukuran suhu tubuh di Bandara Frans Sales Lega ( photo : floressmart?

Floressmart- Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur menerjunkan tim medis buat pengkuran suhu tubuh para penumpang pesawat terbang, pelabuhan, terminal antar kota juga hotel-hotel. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona.

Seperti dipantau, Senin 16 Maret 2019, petugas medis yang ditempatkan di bandara Frans Sales Lega sibuk seluruh penumpang pesawat rute Kupang – Ruteng dengan alat thermogun. Hanya dalam 3 detik hasilnya langsung diketahui.

Pengkuran suhu tubuh juga disertai dengan tanya jawab seputar riwayat penumpang apakah dalam 14 hari terakhir pernah bepergian ke luar negeri atau ke daerah yang positif korona. Petugas juga membagi masker dan pamflet pencegahan corona kepada seluruh penumpang pesawat.

Nita, petugas Dinkes yang ditugaskan di bandara Frans Sales Lega mengaku ia bertugas sejak Kamis pekan lalu.

Baca juga  Jubir Satgas NTT dan Istri Positif COVID-19, Wartawan Kontak Erat Dianjurkan Cek Kesehatan

“Sudah lima hari kita ditugaskan di bandara ini. Hasil pengkuran, belum ditemukan penumpang dengan keluhan demam tinggi,” ujar Nita.

Pengukuran suhu tubuh penumpang di terminal Mena. (photo :floressmart)

Pengukuran suhu tubuh di terminal

Tim juga melakukan pemeriksaan terhadap penumpang angkutan umum antar kota di terminal Mena dan terminal Carep. Di terminal Mena, petugas memeriksa penumpang yang datang dari Labuan Bajo Manggarai Barat sementara di terminal Carep petugas mengukur suhu tubuh para penumpang trans Flores dari arah timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Yulianus Weng mengatakan periksaan penumpang pesawat sudah dilakukan sejak Kamis pekan bersamaan dengan pelabuhan Kedindi Reo sedangkan pemeriksaan di terminal-terminal dimulai Senin kemarin.

Menurutnya, selama pemeriksaan belum ditemukan orang yang mengalami suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius.

“Selama 4 hari pemeriksaan di bandara dan pelabuhan maupun hari ini mulai di terminal-terminal belum ditemukan orang yang memiliki demam tinggi,” kata Kadis Yulianus Weng.

Baca juga  Protes Keluarga Pasien PDP di Ruteng Ditanggapi Gugus Tugas Covid-19

Menurutnya, jika besok- besok ditemukan orang yang berdasarkan pertimbangan medis perlu ditangani khusus akan ditempatkan di ruang isolasi RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.

“Apa yang kita lakukan setelah pemeriksaan. Kalau ada yang suhunya di atas 38 derajat celcius kita anggap dia ini orang didalam pemantauan. Kalau tiba-tiba dia panas segera diperiksa di rumah sakit. Kita tanya dia apakah dalam 14 hari terakhir ada bepergian ke luar negeri atau pulang bepergian dari daerah endemik, kalau tidak ya aman dia,” terang Weng.

Kemudian kelompok yang satu lagi lanjut dia yaitu kelompok orang yang dicurigai, maksudnya, jika saat diperiksa ada orang yang mengalami demam ditambah ada riwayat baru pulang dari daerah positif corona maka orang tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.

“Sampai di sana (ruang isolasi) mereka ini diobservasi. Kalau dinilai ada peningkatan gejala maka orang yang suspek ini segera dirujuk ke rumah sakit penanganan corona. Di NTT ada 3 di Kupang, Maumere dan Labuan Bajo,” tuturnya.

Baca juga  Lawan Corona, Petugas Medis di Manggarai Gunakan Mantel Hujan

Kepala Dinas yang biasa dipanggil dokter Weng ini menerangkan bahwa untuk memastikan seseorang terjangkit virus corona maka langkah berikutnya dilakukan pemeriksan lendir atau swag tenggorokan.

“Yang terdekat dari kita hanya laboratorium kesehatan di Bali. Kita di sini tidak punya. Kita yang tidak punya laboratorium corona hanya bisa curiga karena ada riwayat pernah ke luar negeri atau kalau tidak pernah ke suatu tempat yang banyak positif corona,” katanya.

Pengukuran suhu tubuh juga menyasar tamu hotel di Ruteng sebab untuk beberapa hari kedepan hotel- hotel di Ruteng kata dia menampung banyak tamu undangan yang akan menghadiri acara pentahbisan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat.

“Jelang tanggal 19 Maret 2020 acara pentahbisan uskup tentu banyak tamu berdatangan makanya kita cek juga tamu-tamu yang datang antara lain para uskup dan pastor dari berbagai daerah di Indonesia,” tuturnya. (js).

Tag: