Floressmart- Bupati Manggarai Deno Kamelus mengonfirmasikan perbaikan jalan Ruteng- Iteng dilaksanakan tahun ini. Proyek ini telah dianggarkan Rp8,4 miliar rupiah.
Deno mengaku sempat was-was akibat pemotongan anggaran oleh Pemerintah Pusat untuk kepentingan penanganan Covid-19 termasuk DAK yang telah dialokasikan untuk perbaikan jalan rusak ruas Ruteng- Iteng.
“Pemerintah pusat sudah potong anggaran untuk Ruteng-Iteng dari Rp8 miliar jadi Rp3 miliar. Tapi pusat kemudian kasih kita DAK cadangan Rp5 miliar sehingga kembali menjadi Rp8,4 miliar. Tahun ini selesai dikerjakan,” kata Bupati Deno Kamelus dalam sambutan peresmian air minum di Kecamatan Satar Mese Utara, Jumat 10 Juli 2020.
Menurutnya, intervensi jalan Ruteng-Iteng terkesan lamban akibat perubahan status jalur tersebut dari jalan provinsi menjadi non status sejak tahun 2015. Namun setelah jalan yang menghubungkan kota Ruteng dengan Kecamatan Satar Mese ini ditetapkan sebagai jalan kabupaten pada 2019 lalu, pemerintah dan DPRD langsung menganggarkan dana perbaikan darurat melalui perubahan APBD tahun 2019 sebesar Rp600 juta rupiah.
“Khusus Ruteng-Iteng, tahun ini tahun 2020, Rp8 miliar. Kenapa baru sekarang diperbaiki, karena jalan tersebut baru kasih kabupaten Manggarai tahun 2019. Andaikan dia kasih itu jalan tahun 2017 atau tahun 2018 pasti saya sudah kasih selesai,” katanya.
Deno juga menampik tudingan seakan-akan perbaikan jalur Ruteng-Iteng mengandung muatan politis karena jalan yang rusak sejak belasan tahun lalu itu diperbaiki jelang pelaksanaan Pilkada 2020.
“Ini perlu kita bicarakan dengan jujur mohon maaf ya ini musim politik ada yang bilang eh ini mau Pilkada dia baru anggarkan loh memang baru diserahkan ke saya tahun 2019 kok. Bagaimana saya bisa anggarkan tahun 2018 tidak mungkin. 2019 perubahan saya anggarkan Rp600 juta maka perbaiki lah pelebaran dari Golo Lusang sampai ke batas hutan,” imbuh dia.
Perbaikan ruas Stanis Ograbek
Selain ruas Ruteng-Iteng Satar Mese, sejumlah ruas jalan juga diperbaiki tahun ini yakni ruas Pela-Todo-Ramut-Borik. Ruas jalan yang berubah nama menjadi ruas Pater Stanis Ograbek ini menghubungkan Satar Mese Utara dan Satar Mese Barat.
Bupati Deno Kamelus telah menerbitkan SK perubahan nama jalur Pela-Todo- Ramut- Borik sebagai penghormatan atas jasa-jasa mendiang Pastor Stanislaw Ograbek, misionaris asal Swiss yang merintis jalan tersebut era 80-an.
“Sekarang Pela-Todo-Ramut-Borik menjadi jalan Pater Stanis Ograbek sebagai penghormatan untuk pater Stanis, itu Rp3 miliar jadi lagi, kemudian dari Dintor menuju Borik juga ada walaupun sedikit karena itu dari DAU. Kemudian dari Dintor menuju Denge ada perbaikan sedikit masuk ke Satar Luju sampai di Kende, kemudian sampai di Terong saya masuk lewat belakang keluar kantor camat mantap, hanya memang yang bagian pantai ini yang rusak,” urai Deno Kamelus.
Pada bagian lain sambutannya, Bupati Deno ‘menyentil’ pihak-pihak yang menganggap pembangunan di Kabupaten Manggarai stagnan. Menurutnya, pembangunan jalan, jembatan, irigasi, air minum termasuk listrik masih sesuai target RPJMD 2016-2021.
“Kita urus Manggarai ini dengan tulus dengan jujur, kita urus Manggarai dengan tanggung jawab tanpa membeda-bedakan. Bupati Manggarai tidak boleh dengan dendam kalau seorang pemimpin di dalam hatinya ada dendam maka dia tidak bisa membangun dengan adil dan merata,” tuturnya. (js)