Floressmart- Musyawarah Daerah ( Musda) X Partai Golkar Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur telah dihelat Selasa malam, 28 Juli 2020.
Hasilnya, Yoakhim Y. Jehati terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Gokar periode 2020-2025 menggantikan Simprosa R. Gandut.
Musda yang dilangsungkan di Aula Efata Ruten ini dibuka oleh Ketua DPD Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Anggota DPR RI ini datang bersama sejumalah petinggi Golkar NTT. Hadir juga Bupati Deno Kamelus sebagai tamu undangan.
Berjalan alot
Musda Golkar kali ini berjalan cukup alot dan rehat cukup lama. Sejumlah Komcat mendesak pemilihan ketua menggunakan voting.
Sejak dibuka pukul 21.00 WITA langsung beredar isu, Simprosa R. Gandut bakal dilengserkan. Sumber di tempat Musda menyebut, DPP Golkar amat menginginkan Simprosa diganti.
Ketua DPD II Golkar hasil Musda IX, 9 Desember 2016, Simprosa R Gandut, beberapa kali terlibat diskusi intens dengan Laka Lena. Wakil Ketua DPRD Manggarai ini memperlihatkan wajah tegang.
Sebelum masuk ke acara pemilihan ketua, Yoakim Jehati kepada floressmart mengaku tidak punya ambisi namun siap mengemban perintah apapun dari partai.
“Saya sudah sampaikan tadi ke ibu ketua (Simprosa), bahwa saya tidak punya ambisi sedikit pun untuk jadi ketua.Tapi saya tidak mungkin menolak jika partai menghendaki,” katanya.
Sekitar pukul 03.00 dini hari, tim formatur akhirnya membacakan keputusan bahwa Yoakim Jehati resmi menggantikan Simprosa Gandut.
Untuk diketahui, sejak Desember 2016, Yoakim Jehati menjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Manggarai. Mantan Ketua GMNI Kabupaten Manggarai ini sudah dua periode menjadi anggota DPRD.
Siap Menangkan Pilkada
Yoakim dalam sambutannya mengaku pengalaman dia di partai beringin terbilang masih terlalu ‘pagi’ namun ia optimis, bisa membesarkan Partai Golkar di Manggarai.
Anggota DPRD dari dapil IV (Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Reok, dan Reok Barat) ini optimis, berbekal pengalaman berorganisasi dan dua kali terpilih sebagai wakil rakyat ia yakin bisa menahkodai Partai Golkar dengan baik.
“Saya tetap berkomitmen untuk membangun tali silaturahmi, internal dan eksternal. Tujuannya sama membuat partai Golkar makin berjaya dan melahirkan pemimpin di daerah ini,” ungkap dia.
Dia juga tidak memungkiri begitu banyak tantangan yang bakal dihadapi Golkar kedepan. Termasuk soal Pilkada Manggarai yang tinggal menghitung hari.
“Pilkada Manggarai tahun 2020 termasuk ujian pertama saya dan pengurus. Kalau partai Golkar gagal pada Pilkada 9 Desember, itu akan menjadi catat dalam sejarah dalam masa kepemimpinan saya, berartinsaya gagal untuk yang pertama,” ujarnya.
“Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh jajaran pengurus maupun kader partai untuk tetap menahan diri ada kepastian siapa kandidat yang akan diusung oleh partai Golkar. Kemana arah partai Golkar, saya berharap tidak ada yang tercecer. Kemenangan Golkar adalah kemenangan kita bersama,” tambhanya.
Sementara itu, Frans Sarong yang mewakili DPD II Golkar Provinsi NTT menyampaikan profisiat.
Ia menjelaskan, tugas pemimpin adalah melakukan pemulihan hubungan dari keluarga besar Golkar Manggarai.
“Saya kiri ini menjadi salah satu ukuran DPD I dan juga DPP untuk mencermati kinerja Pak Yoakhim apalagi sudah menandatangani partai integritas. Yang dipertimbangkan betul adalah sinkoronisasi kepentingan tingkat atas dan tingkat bawah,” kata Frans Sarong.
Mantan wartawan Kompas ini juga menyampaikan apresiasi untuk jasa dan prestasi Simprosa R. Gandut dan jajarannya selama ini. (js)